Info

Bisa Tekan 66 Ribu Kasus, Peneliti Kembali Tekankan Penggunaan Masker!

Para peneliti kembali mengingatkan pentingnya menggunakan masker di tengah pandemi corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)

Himedik.com - Peneliti sebut masker bisa saja mencegah wabah di New York, Amerika Serikat sekitar 66 ribu kasus, sehingga kembali menekankan pentingnya penggunaan masker selama pandemi corona.

Dilansir dari Medical Xpress, sebuah penelitian yang dipimpin oleh profesor Universitas A&M Texas telah menemukan bahwa tidak mengenakan masker wajah secara dramatis meningkatkan peluang seseorang terinfeksi oleh virus Covid-19.

Renyi Zhang, seorang Profesor Ilmu Atmosfer di Universitas A&M Texas dan Ketua Harold J. Haynes di College of Geosciences menerbitkan studi tentang urgensi penggunaan masker.

Zhang bersama rekan-rekan dari Universitas Texas, Universitas California-San Diego, dan Institut Teknologi California telah mempublikasikan karyanya di edisi terbaru Prosiding National Academy of Sciences (PNAS).

"Hasil kami jelas menunjukkan bahwa transmisi udara melalui aerosol pernapasan mewakili rute dominan untuk penyebaran Covid-19," kata Zhang.

"Dengan menganalisis tren pandemi tanpa penutup wajah menggunakan metode statistik dan dengan memproyeksikan tren, kami menghitung bahwa lebih dari 66.000 infeksi bisa seharusnya dicegah dengan menggunakan masker dalam waktu kurang dari sebulan di New York," tambahnya.

Ilustrasi masker N95 (Pixabay/rottonara)
Ilustrasi masker N95 (Pixabay/rottonara)

"Praktek yang tidak mahal ini, dalam hubungannya dengan jarak sosial dan prosedur lainnya adalah peluang yang paling mungkin untuk menghentikan pandemi Covid-19," ujar Zhang.

Salah satu penulis makalah ini, Mario Molina seorang profesor di Universitas California-San Diego juga menyatakan hal yang sama.

"Studi kami menetapkan dengan sangat jelas bahwa menggunakan masker tidak hanya berguna untuk mencegah tetesan batuk yang terinfeksi dihirup orang sehat," kata Molina.

"Tetapi juga penting bagi orang yang tidak terinfeksi ini untuk menghindari menghirup partikel atmosfer (aerosol) menit yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi ketika berbicara dan itu bisa tetap berada di atmosfer puluhan menit dan bisa berjalan puluhan kaki," tambahnya.

Seorang perempuan tengah mengenakan masker N95 sebagai proteksi mandiri dalam pandemi Covid-19. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Seorang perempuan tengah mengenakan masker N95 sebagai proteksi mandiri dalam pandemi Covid-19. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].

Zhang mengatakan bahwa banyak orang di China telah memakai masker selama bertahun-tahun, terutama karena kualitas udara yang buruk di negara itu.

"Jadi orang-orang di sana sudah terbiasa dengan ini," katanya.

"Melakukan jarak sosial dan mencuci tangan harus terus dilakukan, tetapi itu tidak cukup perlindungan. Mengenakan masker serta mempraktikkan kebersihan tangan yang baik dan menjaga jarak sosial akan sangat mengurangi kemungkinan tertular Covid-19," imbuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini