Info

Studi: 20 Persen Orang di Dunia Terancam Terinfeksi Virus Corona Covid-19!

Ada sekitar 1,7 miliar orang yang memiliki kondisi kesehatan mendasar. Hal tersebut tentu berisiko pada kemungkinan terkena virus corona yang lebih besar.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Himedik.com - Sekitar 1,7 miliar orang memiliki kondisi kesehatan yang mendasari di mana akan lebih berisiko terinfeksi atau mengembangkan keparahan paparan virus corona Covid-19. Jumlah 1,7 miliar orang itu setara dengan kurang lebih 20 persen atau 1 banding 5 dari jumlah populasi dunia.

Dialansir dari New York Times, sebuah studi pemodelan baru menunjukkan sekitar 1,7 miliar orang di seluruh dunia rentan terinfeksi Covid-19. Perkiraan itu diterbitkan pada Senin (15/6/2020) di The Lancet Global Health.

Para peneliti menyusun 11 kategori kondisi kesehatan mendasari yang dapat meningkatkan risiko Covid-19 parah menggunakan informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta lembaga kesehatan di Amerika Serikat dan Inggris.

Daftar ini termasuk pasien yang secara teratur menggunakan obat imunosupresif, seperti mereka yang mengalami gangguan autoimun atau sedang menjalani perawatan pelemahan kekebalan seperti kemoterapi.

"Tidak semua kondisi telah dipelajari dengan baik dalam konteks Covid-19," kata Dr. Lona Mody, seorang ahli epidemiologi di Universitas Michigan yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Kondisi yang masih sedikit dipelajari, misalnya tentang risiko untuk orang dengan HIV di mana baru tercantum dalam penelitian ini sebagai faktor yang berpotensi menyulitkan.

Ilustrasi pasien Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien Covid-19. (Shutterstock)

Nina Schwalbe, seorang peneliti kesehatan masyarakat di Universitas Columbia, menegaskan kembali bahwa siapapun yang terinfeksi virus corona berisiko terhadap Covid-19, keparahannya tergantung pada sejumlah faktor yang berhubungan dengan kesehatan.

Para peneliti mengumpulkan data dari Global Burden of Disease Study, survei epidemiologi global komprehensif yang terakhir diperbarui pada tahun 2017. Data tersebut digunakan untuk mengidentifikasi jumlah individu di seluruh dunia dengan setidaknya satu dari kondisi berisiko tinggi ini.Hampir 200 negara dimasukkan dalam penghitungan akhir.

Secara total, analisis menemukan lebih dari seperlima populasi dunia mungkin berisiko lebih tinggi terkena Covid-19 yang lebih parah.

"Tetapi peningkatan risiko tidak setara dengan risiko tinggi, kategori yang merujuk hanya sebagian kecil pasien," kata Dr. Andrew Clark dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, penulis studi pertama.

"Bahkan jika mereka terinfeksi dengan virus corona, tidak semua orang dengan kondisi ini akan berkembang dan membutuhkan perawatan rumah sakit," tambahnya.

Tetapi data tersebut dapat membantu pejabat kesehatan memfokuskan upaya penahanan pada orang yang rentan terhadap efek paling berbahaya dari virus corona. "Mungkin pada akhirnya memprioritaskan mereka untuk vaksinasi," kata Clark.

Sejak awal pandemi, para peneliti telah mengetahui bahwa kondisi kronis dapat memperburuk penyakit. Sekarang, ada pemahaman yang lebih baik rinci tentang jumlah orang berisiko.

Berita Terkait

Berita Terkini