Info

Studi: Terlalu Banyak Duduk Bisa Meningkatkan Risiko Kanker

Terlalu banyak duduk disebut bisa meningkatkan risiko kanker dan kematian akibat kanker.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi bekerja, duduk. (Pixabay)
Ilustrasi bekerja, duduk. (Pixabay)

Himedik.com - Sebuah studi menyatakan terlalu banyak duduk dan kurang gerak bisa meningkatkan risiko kanker atau kematian akibat kanker. Penelitian itu diterbitkan pada Kamis (18/6/2020) di JAMA Oncology.

"Ini adalah studi pertama yang secara definitif menunjukkan hubungan yang kuat antara tidak bergerak dan kematian akibat kanker," kata penulis utama Dr. Susan Gilchrist, seorang profesor pencegahan kanker klinis di MD Anderson Cancer Center di Universitas Texas pada CNN.

Tetapi ia menambahkan, bahwa setidaknya 30 menit duduk dengan diselingi aktivitas fisik ringan, sedang atau kuat dapat menurunkan risikonya.

"Temuan kami menegaskan bahwa penting untuk duduk lebih sedikit dan bergerak lebih banyak," kata Gilchrist dalam sebuah pernyataan.

Studi ini meneliti sekitar 8.000 orang untuk memakai alat pelacak atau akselerometer pada jam bangun tidur mereka selama tujuh hari berturut-turut pada periode waktu antara 2009 hingga 2013. Tidak ada orang yang menderita kanker pada awal penelitian ini.

Ilustrasi bekerja, duduk. (Pixabay)
Ilustrasi bekerja, duduk. (Pixabay)

Dilansir dari CNN, semua peserta adalah bagian dari studi longitudinal lebih besar yang disebut REGARDS yang merekrut lebih dari 30.000 orang dewasa Amerika di atas usia 45 antara tahun 2003 hingga 2007.

Setelah lima tahun masa tindak lanjut, para peneliti menemukan bahwa orang yang paling tidak aktif bergerak memiliki risiko meninggal akibat kanker 82 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang kurang aktif, bahkan setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan status penyakit.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen kematian akibat kanker dapat dicegah melalui pilihan gaya hidup sehat, seperti diet sehat, olahraga, dan tidak merokok.

Dengan mengharuskan orang dalam penelitian ini untuk memakai alat pelacak kebugaran, para peneliti dapat memperkirakan secara lebih akurat dampak olahraga pada hasilnya.

Mereka menemukan bahwa orang yang mengganti 30 menit duduk dengan aktivitas intensitas cahaya, seperti berjalan, mengurangi risiko kanker sebesar 8 persen.

Ilustrasi bermalas-malasan [shutterstock]
Ilustrasi bermalas-malasan [shutterstock]

"Percakapan dengan pasien saya selalu dimulai dengan mengapa mereka tidak punya waktu untuk berolahraga," kata Gilchrist, yang memimpin Program Jantung Sehat MD Anderson.

"Saya memberi tahu mereka untuk mempertimbangkan berdiri selama 5 menit setiap jam di tempat kerja atau naik tangga alih-alih menggunakan lift. Mungkin kedengarannya tidak banyak, tetapi penelitian ini memberi tahu kita bahwa aktivitas ringan sekalipun memiliki manfaat untuk bertahan hidup dari kanker," imbuhnya.

Manfaat bergerak akan lebih besar jika melakukan aktivitas intensitas sedang, yakni bisa mengurangi risiko kanker hingga 31 persen.

"Memasukkan 30 menit dengan banyak gerak ke dalam kehidupan sehari-hari Anda dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat kanker," kata Gilchrist. Jadi, kurangi kebiasaan terlalu banyak duduk, ya!

Berita Terkait

Berita Terkini