Info

Peneliti: Vaksin Covid-19 Mungkin Tidak Efektif untuk Kelompok Lansia

Vaksin Covid-19 mungkin tidak bekerja dengan baik pada orang tua atau lansia yang menjadi kelompok usia paling berisiko.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Lansia. (pixabay/stevepb)
Lansia. (pixabay/stevepb)

Himedik.com - Vaksin covid-19 disebut bisa tidak maksimal pada orang tua atau lansia jika tidak dibarengi dengan obat lain. Hal ini disebabkan karena masalah kekebalan dan peradangan yang sering kali terjadi pada kelompok usia tersebut. 

Dilansir dari The Guardian, Arne Akbar, profesor imunologi di UCL dan presiden British Society of Immunology, mengatakan para ilmuwan perlu mencari tahu apa yang salah dengan sistem kekebalan tubuh seiring bertambahnya usia.

"Satu hal yang jelas, bahkan pada orang tua yang sehat terdapat lebih banyak peradangan di seluruh tubuh. Kita perlu memahami dari mana datangnya peradangan itu," kata Akbar.

"Tapi apa sumber peradangan pada awalnya? Itu adalah sesuatu yang benar-benar perlu kita tangani," tambahnya. 

Akbar mengatakan sesuatu yang lain mungkin diperlukan untuk mendampingi vaksin pada lansia. Dampingan tersebut busa berupa steroid obat deksametason yang dapat memblokir peradangan.

"Jadi untuk lanisa, mereka mungkin perlu sesuatu seperti obat antiinflamasi, seperti mungkin deksametason bersamaan dengan vaksin untuk memberi Anda manfaat maksimal," ujar Akbar

Ilustrasi vaksin, laboratorium, peneliti. (Pixabay)
Ilustrasi vaksin, laboratorium, peneliti. (Pixabay)

"Vaksin hanya akan membantu orang yang lebih muda secara maksimal dan itu memang akan baik, karena jika orang yang lebih muda tidak terinfeksi, mereka tidak akan menyebarkannya ke orang yang lebih tua," tambahnya. 

Meskipun begitu, Akbar menyatakan bahwa meski anak muda tidak tertular, itu  tidak akan secara langsung membantu kelompok yang lebih tua atau lansia.

Sarah Gilbert, profesor vaksininologi di Universitas Oxford yang memimpin penelitian vaksin Covid-19, mengatakan kepada komite Lords bahwa untuk pengembangan vaksin ia menjamin tidak satupun yang bisa sempurna.

Tetapi ia mengatakan vaksin yang bermanfaat tidak harus 100 persen efektif atau sempurna.

"Bahkan dengan akurasi 50 persen, kita benar-benar bisa pergi jauh untuk melindungi populasi. Jadi kami optimis bahwa kami akan memiliki sesuatu dan jika perlu kami dapat menggabungkan vaksin untuk mendapatkan sesuatu yang bisa bekerja lebih baik lagi," kata Gilbert.

Berita Terkait

Berita Terkini