Himedik.com - Punya pasangan yang optimis, ceria dan suportif ternyata berefek pada kemampuan kognitif serta bisa bermanfaat untuk jangka panjang. Dengan kemampuan kognitif yang kuat, maka akan memperkecil risiko demensia maupun alzheimer di hari tua.
Dilansir dari BabaMail, sebuah studi dari Michigan State University menggali lebih dalam tentang hubungan pasangan romantis yang optimis dapat memberi manfaat bagi kesehatan fisik dan kognitif.
Baca Juga
Pandemi Covid-19, Hindari 5 Kesalahan Ini saat Keluar Rumah
Surprise Ulang Tahun Berbuah Bencana, 18 Anggota Keluarga Tertular Covid-19
Masa Isolasi akibat Covid-19 Picu Disfungsi Ereksi, Begini Pencegahannya!
Masa Isolasi akibat Covid-19 Pengaruhi Kesehatan Mata, Ini Alasannya!
Jangan Abaikan Sakit Kepala, Bisa Jadi itu Tanda Tubuh Kurang Minum!
Peneliti Amerika Uji Coba Air Garam untuk Perawatan Covid-19
"Para peneliti yakin bahwa pandangan positif tentang kehidupan dalam pasangan romantis atau harmonis dapat membuat perbedaan nyata bagi kesehatan Anda," kata Dr. William Chopik dalam sebuah wawancara dengan Medical News Today.
"Optimis melakukan segala macam hal yang sehat. Mereka lebih aktif secara fisik, mempertahankan diet sehat, dan menghindari hal-hal berbahaya," tambahnya.
Tidak hanya itu, pasangan yang optimis cenderung lebih proaktif dan menginspirasi pasangan mereka untuk mengikuti pilihan hidup yang bisa menyehatkan, terutama saat usia lanjut.
Penelitian ini menguji 4.457 pasangan yang berusia di atas 50 tahun selama 8 tahun dengan memberikan kuesioner dan memantau kesehatan mereka dari waktu ke waktu.
Studi ini mengungkapkan bahwa sikap optimis dan mereka yang memiliki pasangan optimis jauh lebih mungkin untuk memiliki memori yang lebih baik dan kemampuan kognitif lainnya. Mereka juga lebih berisiko kecil mengalami demensia dan alzheimer.
Demensia dan alzheimer adalah penyebab paling umum kecacatan neurologis pada lansia. Kasus demensia dan alzheimer akan menjadi masalah medis yang semakin serius dengan jumlah kasus yang diperkirakan akan berlipat ganda dalam 40 tahun ke depan.
Oleh karena itu, penelitian tersebut cukup menarik di mana pasangan ternyata berpengaruh untuk mengurangi risiko demensia maupun alzheimer.