Info

Awas, Jarang Sikat Gigi Bisa Tingkatkan Risiko Kanker hingga 52 Persen

Para ilmuwan memperingatkan bahwa jarang sikat gigi bisa meningkatkan risiko kanker mencapai 52 persen.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Sikat gigi. (Pixabay/jennyfriedrichs)
Sikat gigi. (Pixabay/jennyfriedrichs)

Himedik.com - Kebersihan gigi yang buruk tidak hanya berisiko menyebabkan sakit gigi, tetapi juga penyakit kronis. Para ilmuwan pun memperingatkan bahwa jarang sikat gigi bisa meningkatakn risiko kanker.

Para ahli di Amerika Serikat mengatakan orang dengan riwayat penyakit gusi berisiko terkena tumor tenggorokan dan perut hingga 52 persen dibandingkan lainnya.

Ahli di sekolah kesehatan umum Universitas Harvard menemukan bahaya kesehatan ini akan lebih besar bila seseorang pernah kehilangan dua gigi atau lebih sebelumnya akibat jarang sikat gigi.

Penelitian sebelumnya tentang hubungan penyakit gusi dan kehilangan gigi dengan kanker esofagus dan lambung tidak konsisten. Para peneliti sekarang pun menyimpulkan data ini mendukung pentingnya microbiome oral pada kanker esofagus dan lambung.

"Studi prospektif lebih lanjut secara langsung menilai microbiome oral diperlukan untuk mengidentifikasi bakteri mulut spesifik yang bertanggung jawab atas hubungan tersebut," kata peneliti dikutip dari The Sun.

Ilustrasi sikat gigi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi sikat gigi. (Sumber: Shutterstock)

Temuan tambahan ini bisa berfungsi sebagai biomarker non-invasif yang siap membantu mengidentifikasi individu berisiko tinggi menderita kanker.

Sebelumnya, sebuah studi yang dilansir dari WebMD, juga menemukan orang dengan kondisi gigi dan gusi yang buruk lebih rentan terhadap virus oral. Kondisi itu bisa menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan tertentu.

Para peneliti menemukan bahwa lebih dari 3.400 orang dewasa AS dengan kesehatan mulut buruk lebih mungkin mengalami infeksi mulut dengan human papillomavirus (HPV) yang bisa mengembangkan kanker.

Secara keseluruhan, 10 persen orang dengan penyakit gigi atau gusi didiagnosis positif HPV oral. Jumlah yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan 6,5 persen orang dengan kesehatan gigi baik.

Tapi, jurnal Cancer Pevention Research menyatakan tidak ada bukti yang benar bahwa masalah gigi dan gusi bisa menyebabkan infeksi HPV.

Christine Markham, salah satu peneliti dalam penelitian ini menjelaskan faktor-faktor lain yang bisa memengaruhi kesehatan gigi atau kemungkinan terkena HPV, seperti merokok dan sering berganti pasangan seks oral.

Hubungan kesehatan gigi atau gusi dengan risiko HPV oral masih perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya.

Berita Terkait

Berita Terkini