Info

Keren, Ilmuwan Ciptakan Kulit Elektronik Demi Pengguna Anggota Tubuh Palsu!

Menggunakan kulit elektronik ini, pengguna anggota tubuh palsu dapat mengaktifkan indra perabanya!

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi pemasangan kaki palsu (Shutterstock)
Ilustrasi pemasangan kaki palsu (Shutterstock)

Himedik.com - Ilmuwan Singapura menciptakan kulit elektronik yang mempu membuat pengguna anggota tubuh palsu merasakan sentuhan lagi. Namun, saat ini ilmuwan sedang berfokus pada pengguna kaki palsu agar dapat mendeteksi objek, merasakan tekstur, suhu, dan rasa sakit.

Perangkat yang dinamai ACES atau Asynchronous Coded Electronic Skin, terdiri dari 100 sensor kecil dan berukuran sekitar satu sentimeter persegi (0,16 inci persegi).

Ilmuwan dari National University of Singapore mengatakan ciptaan mereka ini dapat memproses informasi lebih cepat daripada sistem saraf manusia, mampu mengenali 20 hingga 30 tekstur yang berbeda dan dapat membaca huruf Braille dengan akurasi lebih dari 90 persen.

"Jadi manusia perlu menyentuh untuk merasakan tekstur, tetapi dalam hal ini kulit, hanya dengan satu sentuhan, mampu mendeteksi tekstur dari kekasaran yang berbeda," kata pemimpin tim peneliti Benjamin Tee. Ia menambahkan algoritma AI memungkinkan ACES belajar secara cepat.

Hasil dari demonstrasi ACES menunjukkan, alat ini dapat mendeteksi bola mana yang lunak dan keras.

Ilustrasi (Foto: shutterstock)
Ilustrasi kulit kaki. (Foto: shutterstock)

"Ketika Anda kehilangan indra sentuhan, Anda pada dasarnya menjadi mati rasa... dan pengguna anggota tubuh palsu menghadapi masalah itu," kata Tee, dilansir dari Japan Times.

Menurutnya, dengan menciptakan versi kulit buatan, pengguna anggota tubuh palsu dapat memegang tangan, merasakan kehangatan, kelembutan dan seberapa keras mereka memegang tangan seseorang.

Tee mengatakan konsep itu terinspirasi oleh adegan dari trilogi film Star Wars di mana karakter Luke Skywalker kehilangan tangan kanannya dan digantikan oleh tangan robot, yang tampaknya dapat mengalami sensasi sentuhan lagi.

Teknologi ini masih dalam tahap percobaan, tetapi Tee mengatakan sudah banyak kelompok medis yang berminat terhadap ACES ini.

 

Berita Terkait

Berita Terkini