Info

Awas, Masalah Kesehatan Kronis Bisa Menurunkan Kemampuan Pendengaran

Pendengaran disebut bisa dipengaruhi oleh berbagi penyakit kronis.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi gangguan pendengaran. (Pixabay)
Ilustrasi gangguan pendengaran. (Pixabay)

Himedik.com - Beberapa jenis penyakit kronis memiliki konsekuensi tersendiri pada kesehatan pendengaran. Setidaknya 54 persen orang dengan gangguan pendengaran lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki masalah penyakit kronis.

Tak hanya itu, orang dengan kolesterol tinggi pun bisa memiliki masalah pendengaran

Melansir dari Healthxchange, mengendalikan berbagai penyakit kronis bisa menjadi salah satu upaya dalam menjaga pendengaran. 

"Ketajaman pendengaran Anda dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Sayangnya gangguan pendengaran sering kali tidak dapat disembuhkan," kata Dr Barrie Tan dari spesialis Otolaringologi, Bedah Kepala dan Leher di Pusat Pendengaran dan Implan Telinga dari Singapore General Hospital (SGH).

"Dengan begitu, Anda memiliki alasan tambahan untuk mengambil langkah-langkah dalam mencegah atau mengendalikan kondisi kronis Anda seperti diabetes," imbuhnya. 

Dalam hal ini, tekanan darah tinggi atau sering disebut juga hipertensi menyebabkan jantung bekerja ekstra keras untuk memompa darah ke berbagai organ di dalam tubuh. Aliran darah yang tidak memadai ke pembuluh darah kecil di telinga bagian dalam dapat menyebabkan penurunan pendengaran. 

Selain itu, hipertensi juga terkait dengan penyakit arterosklerotik di mana menimbulkan penebalan lapisan dinding pembuluh darah. Kondisi ini dapat menyebabkan suplai darah ke telinga bagian dalam menjadi lebih buruk.

Sementara kaitan penyakit jantung dengan pendengaran muncul ketika jantung tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini menyebabkan suplai darah ke seluruh organ tubuh akan terganggu termasuk ke telinga bagian dalam. Hal tersebut yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran.

Penyakit kronis lain yang menyababkan masalah pendengaran adalah diabetes. Gangguan pendengaran akibat diabetes muncul karena kadar glukosa darah yang tinggi bisa merusak ujung saraf pendengaran telinga bagian dalam atau sel-sel rambut. Hal ini bisa memengaruhi kemampuan saraf untuk mengirimkan pesan ke otak.

Dengan kegagalan saraf mengirimkan impuls listrik ke otak, maka otak tidak dapat menafsirkan gelombang suara sebagai suara sehingga mengakibatkan gangguan pendengaran.

Berita Terkait

Berita Terkini