Himedik.com - Demensia vaskular adalah penyakit otak paling umum kedua yang terjadi akibat kurangnya suplai darah ke otak. Alzheimer Support's, sebuah lembaga yang berfungsi mendukung penderita alzheimer menyampaikan demensia vaskular bisa disebabkan oleh serangkaian stroke ringan (TIA) atau stroke.
Salah satu gejala demensia vaskular adalah seseorang biasanya menjadi lebih emosional atau mudah marah. Sebab, bagian otak yang berfungsi mengatur fokus, memori dan bahasa terpengaruh oleh penyakit ini.
Baca Juga
Zodiak Kesehatan Hari Ini, Sabtu 25 Juni 2022: Capricorn, Coba Mulai Pelajari Nilai Gizi Makananmu Ya!
Punya Penyakit Langka, Perempuan Ini Terus Melahirkan Hingga Punya 44 Anak
Pulang dari Jerman, Pria 20 Tahun Jadi Pasien Kasus Cacar Monyet Impor Pertama di Taiwan
Gara-gara Virus Corona: Makau Tutup Tempat Hiburan, Restoran Hanya Layani Makanan Antar
Bantu Korban Gempa di Afghanistan, MER-C Kirim Dokter dan Perawat
Tanda-tanda lain dari demensia vaskular termasuk masalah ingatan dan sering salah meletakkan barang. Selain itu, penderita juga mungkin kesulitan menemukan kata yang tepat untuk mengidentifikasi sesuatu.
Misalnya, lupa meletakkan benda yang biasa digunakan sehari-hari di rumah, seperti remote TV, telepon rumah atau lainnya.

Penderita demensia vaskular mungkin juga jauh lebih lambat dalam berpikir dan menjadi disorientasi, terutama ketika berada jauh dari lingkungan yang dikenalnya. Penderita demensia jenis ini juga mungkin mengalami kesulitan berjalan.
Kerusakan otak yang menyebabkan demensia vaskular tidak bisa dipulihkan, tetapi seseorang masih bisa memperlambat perkembangan penyakit ini.
Caranya, minum obat untuk mengatasi kondisi kesehatan yang bisa memicu demensia vaskular. Adapun masalah kesehatan yang bisa memicu demensia vaskular adalah tekanan darah tinggi, diabetes atau masalah jantung.
Anda juga disarankan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat dengan olahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan yang sehat.
Perawatan rehabilitasi mungkin juga diperlukan penderita demensia, seperti fisioterapi, terapi okupasi dan terapi wicara.
Alzheimer's Reseacrh UK telah mencari tahu bagaimana pemindaian otak bisa membantu mendiagnosis demensia vaskular.
Karena, pemindaian CT (computerized tomography) atau MRI (magnetic resonance imaging) dapat mendeteksi pembuluh darah yang mengeras di otak.
"Satu dari lima orang yang mengalami stroke akan mengembangkan demensia," jelas Alzheimer's Research UK dikutip dari Express.