Info

Mau Turunkan Risiko Berbagai Jenis Kanker? Coba Konsumsi Wortel

Kandungan senyawa dalam wortel disebut dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Wortel. (pixabay)
Wortel. (pixabay)

Himedik.com - Beberapa penelitian menemukan bahwa makan lebih banyak wortel dikaitkan dengan penurunan risiko berbagai jenis kanker tertentu. Hal ini disebabkan karena kandungan senyawa dalam wortel yang dikenal bisa menjadi anti-kanker. 

Melansir dari Express, satu analisis penting melihat hasil dari lima penelitian dan menyimpulkan bahwa makan wortel dapat mengurangi risiko kanker perut hingga 26 persen.

Studi lain menemukan bahwa asupan wortel yang lebih tinggi dikaitkan dengan peluang penurunan risiko kanker prostat hingga 18 persen.

Lebih lanjut, sebuah studi menganalisis pola makan dari 1.266 partisipan dengan dan tanpa kanker paru. Ditemukan bahwa perokok yang tidak makan wortel tiga kali lebih mungkin terkena kanker paru-paru dibandingkan dengan mereka yang makan wortel lebih dari sekali dalam seminggu.

Efek anti-kanker dalam wortel dikaitkan dengan senyawa dalam wortel yang disebut falcarinol. Namun cara masak yang salah dapat merusak penyerapan nutrisi ini.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Newcastle University, wortel yang direbus sebelum dipotong mengandung 25 persen lebih banyak senyawa anti-kanker falcarinol daripada yang dipotong terlebih dahulu.

"Memotong wortel akan meningkatkan luas permukaan sehingga lebih banyak nutrisi yang larut ke dalam air saat dimasak," kata peneliti utama Dr. Kirsten Brandt, dari Sekolah Pertanian, Pangan, dan Pembangunan Pedesaan Universitas Newcastle.

"Dengan menjaganya tetap utuh dan memotongnya setelah matang dapat mengunci nutrisi dan rasanya," imbuhnya.

Ilustrasi wortel. (Shutterstock)
Ilustrasi wortel. (Shutterstock)

Ilmuwan Newcastle, bersama dengan rekannya di Universitas Denmark menemukan manfaat kesehatan falcarinol dalam penelitian sebelumnya.

Tikus yang diberi makanan wortel atau falcarinol ditemukan sepertiga lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan tumor skala dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Meskipun begitu, para peneliti menekankan agar Anda tidak boleh bergantung pada satu asupan untuk mengurangi risiko kanker. Pola makan yang seimbang lebih diperlukan untuk menjaga tubuh tetap sehat. 

Berita Terkait

Berita Terkini