Info

Biasanya Tak Berbahaya, Ketahui Kapan Cegukan Harus Diperiksakan ke Dokter

Ketahui juga faktor penyebab dari cegukan, dan bagaimana cara mengatasinya.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi cegukan (shutterstock)
Ilustrasi cegukan (shutterstock)

Himedik.com - Cegukan membuat tidak nyaman, dan dapat membuat lelah. Biasanya ini terjadi setelah makan besar.

Tertawa berlebihan, makan berat dan rangsangan emosional adalah beberapa faktor yang dapat memicu keluarnya sedikit udara ini. Demikian yang diungkapkan Amitabh Monga, ahli gastroenterologi dari Rumah Sakit Gleneagles, Singapura.

Namun, ada hal-hal tertentu yang dapat menyebabkan cegukan ini dan mungkin tidak Anda sadari.

Melvin Look, direktur Media Grup Bedah PanAsia di Rumah Sakit Mount Elizabeth Orchard, Singapura, mengatakan cegukan dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu, seperti pil tidur, atau makanan pedas yang merangsang saraf frenikus pengontrol diafragma.

Dilansir dari Channel News Asia, cegukan terjadi ketika diafragma, otot dasar horizontal yang memisahkan paru-paru dari isi perut, tiba-tiba dan tanpa sengaja berkontraksi.

ilustrasi sendawa
Ilustrasi cegukan (Shutterstock)

Kontraksi ini menarik udara ke paru-paru dan jika terjadi saat kotak suara berkontraksi, Anda akan membuat suara "cegukan".

Hanya saja, masih belum diketahui dengan jelas mengapa diafragma melakukan itu.

"Penyebab pasti cegukan jangka pendek, mengapa hal itu terjadi, dan tujuan apa cegukan itu masih diperdebatkan tanpa jawaban akhir," kata Dr Monga.

Cegukan biasanya berlangsung beberapa menit dan hilang dengan sendirinya. Namun, jika kondisi ini berlangsung lebih dari dua hari atau terus berulang selama 48 jam, penderita harus mencari pertolongan medis.

"Cegukan yang berkepanjangan dapat menunjukkan gangguan struktural, infeksi atau inflamasi yang berdampak pada sistem saraf pusat atau saraf tertentu atau cabangnya", ujar Monga.

"Gangguan ini mungkin termasuk penyakit lambung, hati, pankreas, atau otak," sambungnya.

Look merekomendasikan cara untuk menghentikan cegukan, yaitu dengan beberapa perawatan sederhana.

Ilustrasi cegukan. (Shutterstock)
Ilustrasi cegukan. (Shutterstock)

"Ini termasuk mengganggu atau melampaui siklus pernapasan normal diafragma dengan menahan napas, atau bernapas sambil mencondongkan tubuh ke depan dengan lutut ditarik ke dada,"sarannya.

Ia menambahkan, jika tidak ada penyebab medis yang mendasari, dokter mungkin meresepkan obat untuk menghentikannya.

"Obat yang efektif termasuk pelemas otot, obat antimual, obat antikejang, dan obat antipsikotik," tandasnya kemudian.

Berita Terkait

Berita Terkini