Info

Gaya Hidup Tertentu Bisa Picu Depresi, Mulai dari Tidur hingga Layar Gadget

Lebih banyak tidur, pola makan baik, dan mengurangi waktu mantengin layar gadget nyatanya bisa menjadi salah satu cara dalam menurunkan risiko depresi.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi depresi - (Pixabay/geralt)
Ilustrasi depresi - (Pixabay/geralt)

Himedik.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa gaya hidup tertentu bisa memengaruhi depresi. Hal ini dinyatakan dalam studi yang diterbitkan pada jurnal BMC Medicine.

Melansir Medical Xpress, penelitian ini diambil dari analisis data cross-sectional dan longitudinal dari UK Biobank yang melibatkan hampir 85.000 orang. Studi ini telah menemukan bahwa faktor gaya hidup seperti waktu mantengin layar, tidur yang cukup, pola makan yang lebih berkualitas, dan aktivitas fisik sangat memengaruhi depresi.

Dengan data yang berkembang yang mengeksplorasi hubungan antara depresi dan faktor gaya hidup. Dalam hal ini, tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Western Sydney University menguraikan beberapa temuan mereka, antara lain:

- Aktivitas fisik, pola makan sehat, dan tidur optimal (7-9 jam) dikaitkan dengan frekuensi depresi suasana hati yang lebih sedikit.

- Waktu di depan layar dan merokok juga secara signifikan dikaitkan dengan frekuensi perasaan depresi yang lebih tinggi.

- Frekuensi konsumsi alkohol yang lebih tinggi secara mengejutkan dikaitkan dengan penurunan frekuensi depresi suasana hati pada orang dengan diagnosis depresi. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh penggunaan alkohol untuk mengatur suasana hati mereka.

Ilustrasi Depresi (Pixabay)
Ilustrasi Depresi (Pixabay)

"Penelitian ini adalah penilaian pertama dari berbagai faktor gaya hidup dan pengaruhnya terhadap gejala depresi yang menggunakan kumpulan data gaya hidup dan suasana hati Biobank Inggris yang besar," kata salah satu penulis utama, Profesor Jerome Sarris dari NICM Health Research Institute, Western Sydney University .

"Meskipun orang biasanya tahu bahwa aktivitas fisik penting untuk suasana hati, kami sekarang memiliki data tambahan yang menunjukkan bahwa tidur yang cukup dan waktu layar yang lebih sedikit juga penting untuk mengurangi depresi," imbuhnya. 

Penemuan ini juga menunjukkan bahwa pola makan seseorang sebagian terlibat dalam eksaserbasi suasana hati yang tertekan.

"Hasilnya dapat menginformasikan kebijakan kesehatan masyarakat dengan lebih menyoroti hubungan penting antara orang-orang yang didorong dan didukung untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan” kata. Profesor Sarris.

Berita Terkait

Berita Terkini