Himedik.com - Sebuah studi dari para peneliti di UNC-Chapel Hill menunjukkan bahwa penggunaan vape bisa berefek pada respon kekebalan terhadap virus penapasan. Temuan ini cukup mengkhawatirkan terutama di saat pandemi virus corona Covid-19.
"Ada banyak pertanyaan di lapangan apakah penggunaan rokok elektrik dan rokok bermanfaat atau merusak atau bermasalah dalam kaitannya dengan Covid-19," kata Meghan Rebuli, asisten profesor di Departemen Pediatri UNC seperti yang dikutip dari Medical Xpress.
Baca Juga
Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Coba Pangkas 1,8 Kg Berat Badan
Bisa Pengaruhi Sperma, Yuk Simak Pola Makan Sehat untuk Kesuburan Pria
Madu Palsu yang Diringkus Polisi di Banten Mengandung Molase, Apa Efeknya?
Ada Industri Madu Palsu di Banten, Begini Cara Bedakan yang Asli dan Palsu
Sakit Kepala Bisa Jadi Tanda Virus Corona Covid-19, Begini Cirinya!
Yuk Coba Tidur Malam dengan Jendela Terbuka, Ini Lho Manfaatnya!
"Tapi kami benar-benar belum mendapatkan jawaban yang baik," imbuhnya.
Melansir dari Medicalxpress, jika dibandingkan dengan bukan pengguna, orang yang menggunakan vape menunjukkan lebih banyak mengalami perubahan pada gen kekebalan di sel pernapasan mereka yang melawan virus. Mereka juga menunjukkan tingkat antibodi yang mengalami ketertekanan.
Temuan ini American Journal of Respiratory Cell and Molecular Biology.
"Dan sementara penelitian difokuskan pada model flu, temuan menunjukkan bahwa pengguna vape cenderung lebih rentan terhadap virus pernapasan seperti Covid-19 daripada non-perokok," kata Rebuli.
"Kami melihat adanya penekanan gen, protein, dan antibodi yang terlibat dalam respons imun," katanya.
Rebuli menekankan bahwa penggunaan vape tidak lebih aman dari rokok. Ia juga menyatakan bahwa jika Anda merokok atau vape, maka Anda harus sangat waspada dalam melindungi diri dari Covid-19 dan infeksi virus pernapasan lainnya.
Rebuli menambahkan bahwa temuan ini menjadi berita yang mengkhawatirkan untuk efektivitas vaksin Covid-19 di antara populasi yang menggunakan rokok elektrik atau vape.