Info

Studi BMJ sebut Masalah Mata Perlu Dicatat Jadi Gejala Covid-19

Studi dari BMJ menyebutkan bahwa banyak pasien virus corona Covid-19 yang hanya mengalami masalah mata.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi mata merah. (pixabay/agnesliinnea)
Ilustrasi mata merah. (pixabay/agnesliinnea)

Himedik.com - Sebuah penelitian yang diterbitkan di BMJ Open Ophthalmology menyatakan bahwa gejala Covid-19 juga muncul pada mata. Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari Anglia Ruskin University (ARU) ini meminta pasien Covid-19 untuk melaporkan gejala mereka.

Melansir Medical Xpress, sakit mata menjadi salah satu indikator untuk Covid-19.

Studi tersebut menemukan bahwa sakit mata secara signifikan lebih umum terjadi ketika partisipan menderita Covid-19. Setidaknya sekitar 16 persen melaporkan masalah mata sebagai salah satu gejala yang muncul setelah didiagnosis Covid-19.

Hanya 5 persen yang melaporkan pernah mengalami masalah mata sebelum didiagnosis Covid-19.

Sementara 18 persen orang melaporkan menderita fotofobia (sensitivitas cahaya) sebagai salah satu gejala Covid-19.

Dari 83 responden, sekitar 81 persen melaporkan masalah mata dalam dua minggu setelah gejala Covid-19 lainnya. Dari jumlah tersebut, 80 persen melaporkan masalah mata mereka berlangsung kurang dari dua minggu.

Ilustrasi mata. (Pixabay)
Ilustrasi mata. (Pixabay)

Gejala yang paling umum dilaporkan secara keseluruhan adalah kelelahan (diderita oleh 90 persen responden), demam (76 persen), dan batuk kering (66 persen).

"Ini adalah studi pertama yang menyelidiki berbagai gejala mata yang mengindikasikan konjungtivitis dalam kaitannya dengan Covid-19," kata Penulis utama Profesor Shahina Pardhan, Direktur Vision and Eye Research Institute di ARU.

“Meskipun penting bahwa gejala mata dimasukkan dalam daftar kemungkinan gejala Covid-19, kami berpendapat bahwa sakit mata harus dibedakan dengan infeksi lain, seperti infeksi bakteri yang mana terwujud sebagai keluarnya lendir atau mata berpasir," imbuhnya.

Menurut para peneliti, studi ini penting karena membantu  memahami lebih lanjut tentang bagaimana Covid-19 dapat menginfeksi konjungtiva mata danmenyebar ke seluruh tubuh.

Berita Terkait

Berita Terkini