Info

Ketahui Bahan-Bahan di Balik Vaksin Pfizer

Vaksin Pfizer mengandung berbagai bahan, bersamaan dengan zat aktif yang disebut BNT162b2 RNA.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Beberapa orang menganggap vaksin Covid-19 produksi Pfizer dan BioNTech lebih baik daripada Sinovac, vaksin buatan China yang sudah dibeli oleh pemerintah Indonesia.

Di sisi lain, vaksin Pfizer telah memicu dampak buruk terhadap dua orang pekerja medis NHS (Layanan Kesehatan Inggris) setelah mereka mendapat dosis pertama.

Setelah dokter memeriksanya, ternyata kedua pekerja medis tersebut memiliki riwayat reaksi alergi parah.

Kasus ini membuat Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) Inggris mengimbau untuk tidak memberikan vaksin Pfizer kepada penderita reaksi alergi parah terhadap obat-obatam, makanan atau vaksin apa pun.

Berdasarkan laporan Mirror, vaksin produksi Pfizer dan BioNTech mengandung berbagai bahan, bersamaan dengan zat aktif yang disebut BNT162b2 RNA.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)

Bahan lain di dalam vaksinnya termasuk:

- ALC-0315 = (4-hydroxybutyl) azanediyl) bis (hexane-6,1-diyl) bis (2-hexyldecanoate)
- ALC-0159 = 2 [(polietilen glikol) -2000] -N, N-ditetradecylacetamide
- 1,2-Distearoyl-sn-glycero-3-phosphocholine
- cholesterol (Kolesterol)
- dibasic sodium phosphate dihydrate
- monobasic potassium phosphate
- potassium chloride (kalium klorida)
- sodium chloride (natrium klorida)
- sucrose (sukrosa)
- air untuk injeksi

Alasan spesifik dan sifat reaksi alergi masih belum jelas. Mereka masih meninjau laporan, dan berjanji akan menyampaikan pembaruan pedoman pemberian vaksin Covid-19.

"Orang yang memiliki alergi secara umum bisa vaksinasi secara aman dan risiko reaksi alergi jarang terjadi, meskipun hal ini dapat bergantung pada jenis alergi yang mereka miliki," tutur Kat Basford dari Online Doctor.

Meski begitu, ia tetap menyarankan bagi siapa pun yang memiliki alergi dan khawatir akan kasus ini, lebih baik berbicara kepada dokter sebelum vaksinasi virus corona.

"Dalam beberapa kasus, di mana seseorang diketahui pernah mengalami reaksi parah di masa lalu, mungkin disarankan agar vaksin diberikan di rumah sakit tempat pasien dapat dipantau," tandasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini