Info

Jadi Syarat Perjalanan, Tepatkah Tes Antigen untuk Covid-19?

Tes rapid atau swab antigen menjadi salah satu syarat perjalanan selama liburan panjang natal dan tahun baru.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Surat Edaran (SE) dikeluarkan Satgas Covid-19 untuk perjalanan selama liburan Natal dan Tahun Baru. Salah satu isi dari SE tersebut mengharuskan agar warga melakukan rapid test antigen atau swab antigen sebelum berpergian.

Apakah pemilihan tes antigen sudah jadi pilihan yang tepat?

Melansir dari Medical Xpress, pengujian antigen bisa menjadi alternatif yang dapat diandalkan. Hal ini dinyatakan dalam penelitian dari tim peneliti dari Charité - Universitätsmedizin Berlin dan Rumah Sakit Universitas Heidelberg yang telah dipublikasikan pada European Respiratory Journal.

Tes antigen sendiri dilakukan dengan menggunakan usap nasofaring yang dikumpulkan oleh profesional kesehatan. Tes cepat ini mungkin kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan tes PCR, tetapi kecepatan dan kesederhanaannya menjadikannya tes ini dapat menjadi alternatif tepat dalam mengurangi risiko penularan.

Pada penelitian tersebut, peserta diinstruksikan untuk memasukkan kapas ke dalam kedua lubang hidung mereka sedalam 2 sampai 3 cm, memutarnya ke dinding hidung selama 15 detik. Kedua sampel usap dianalisis di tempat menggunakan uji antigen cepat yang tersedia secara komersial yang disetujui untuk digunakan di Jerman.

Petugas Rumah Sakit BP Batam melayani calon penumpang pesawat udara melakukan pendaftaran tes cepat COVID-19 di area Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Senin (21/12/2020). [ ANTARA FOTO/Teguh prihatna]
Petugas Rumah Sakit BP Batam melayani calon penumpang pesawat udara melakukan pendaftaran tes cepat COVID-19 di area Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Senin (21/12/2020). [ ANTARA FOTO/Teguh prihatna]

Studi ini menunjukkan bahwa tes nasofaring dengan antigen bisa sama efektifnya dengan swab jika pengujian lebih teliti. Namun di sisi lain, hasil tes antigen cepat yang menunjukkan positif harus dikonfirmasi lebih lanjut dengan PCR.

"Tes antigen cepat adalah sumber daya tambahan yang signifikan untuk melengkapi kapasitas pengujian berbasis PCR kami yang tegang," kata Prof. Dr. Frank Mockenhaupt, Penjabat Direktur Institut Pengobatan Tropis dan Kesehatan Internasional Charité.

Sayangnya tes ini tidak cukup umum menjadi pilihan karena tes yang harus menggunakan metode nasofaring. Menurut Prof. Frank Mockenhaupt, tes antigen sering kali tak dipilih karena dua alasan.

"Pertama, kebanyakan orang merasa swab nasofaring tidak nyaman, ini yang membuat orang cenderung menghindari pengujian rutin," ujar dokter Mockenhaupt.

"Kedua, swab mengikat sumber daya staf, rumit dan memakan waktu, dan memerlukan penggunaan alat pelindung diri," imbuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini