Himedik.com - Kabut otak merupakan kelelahan otak dan mental yang mengakibatkan linglung, sulit konsentrasi, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, studi baru dari University of Rochester Medical Center (URMC) mengungkapkan bahwa ada hubungan antara vape dan kabut otak atau brain fog.
Melansir dari Medical Xpess, baik orang dewasa maupun anak-anak yang menggunakan vape lebih cenderung melaporkan kesulitan berkonsentrasi, mengingat, dan sulit membuat keputusan daripada rekan-rekan mereka yang tidak merokok dan vape. Anak-anak lebih mungkin mengalami kondisi ini jika mereka mulai menggunakan vape sebelum usia 14 tahun.
Baca Juga
Mengapa Kebanyakan Vaksin Covid-19 Diberikan Dua Dosis? Simak Kata Ahli
Cek, 5 Kebiasaan Buruk di Kamar Mandi yang Ganggu Kesehatan Vagina
Vaksin Tersedia saat Ada Strain Baru, Bagaimana Gambaran Covid-19 di 2021?
Studi: Kebanyakan Makan Junk Food Bisa Picu Gangguan Tidur Remaja
Studi Amerika: Pasien Virus Corona Sembuh Tak Akan Infeksi Ulang
Marah-Marah Bisa Berdampak pada Kesehatan, Simak 5 Efeknya
Penelitian ini dipimpin oleh Dongmei Li, Ph.D., profesor di Institut Sains Klinis dan Terjemahan di URMC. Tim menggali data dari dua survei nasional utama.
"Studi kami menambah bukti yang berkembang bahwa vape tidak boleh dianggap sebagai alternatif yang aman untuk merokok," kata penulis studi Li.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Tobacco Induced Diseases dan Plos One.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang merokok dan vape tanpa memandang usia kemungkinan besar melaporkan kesulitan dengan fungsi mental. Orang yang hanya menggunakan salah satunya juga mengalami efek yang sama.
"Dengan meningkatnya vaping di antara remaja, ini sangat memprihatinkan dan menunjukkan bahwa kita perlu melakukan intervensi lebih awal," kata Li.
"Program pencegahan yang dimulai di sekolah menengah pertama atau atas mungkin sebenarnya sudah terlambat, perlu lebih awal," imbuhnya.
Masa remaja adalah masa kritis untuk perkembangan otak, terutama untuk fungsi mental tingkat tinggi yang membuat mereka rentan terhadap perubahan otak akibat nikotin dari rokok biasa maupun Vape.