Info

Pasien Virus Corona Covid-19 Bisa Alami Parosmia, Ini Artinya!

Pasien virus corona Covid-19 tidak hanya berisiko mengalami tiga gejala utama, tetapi juga parosmia.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Himedik.com - Strain baru virus corona Covid-19 ditemukan pertama kali di Inggris. Varian baru virus corona ini pun disebut telah menyebabkan lonjakan kasus.

Efek virus corona Covid-19 sekarang pun meluas lebih jauh daripada sebelumnya. Karena, banyak orang yang masih berurusan dengan virus corona Covid-19 panjang dan sensasi bersama parosmia.

Para peneliti telah mengidentifikasi rantai gejala potensi virus corona Covid-19, karena orang telah melaporkan beberapa gejala yang semakin aneh.

Virus corona Covid-19 ini menyerang sistem pernapasan, yaitu hidung dan tenggorokan yang membuat orang kehilangan indra penciumannya.

Bukti terbaru menunjukkan bahwa penyakit juga bisa menyebabkan hal sebaliknya dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Parosmia mengacu pada fenomena ini, karena seseorang melaporkan bau tak sedap berbulan-bulan setelah tertular virus corona Covid-19.

Efek virus corona Covid-19 jangka panjang ini bisa menghasilkan bau seperti belerang, ikan, roti bakar atau rasa manis yang tidak enak.

Nirmal Kumar, ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dan profesor di Edge Hill University Medical School, termasuk orang pertama yang mengidentifikasi anosmia atau hilangnya indra penciuman dan perasa.

Profesor Kumar mendesak Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) untuk menambahkannya ke daftar gejala virus corona Covid-19 jauh sebelum mereka melakukannya.

Kumar mengatakan bahwa parosmia termasuk gejala yang aneh dan unik dari virus corona Covid-19. Ia juga telah mencatat peningkatan insiden sensasi baru yang nampaknya memiliki insiden lebih tinggi di antara petugas kesehatan serta kaum muda.

"Pagi ini saya melihat dua pasien dengan parosmia. Satu pasien mengaku bisa mencium bau ikan yang menggantikan bau lainnya. Satu pasien lainnya bisa mencium bau terbakar yang tidak ada asap di sekitarnya," jelas Profesor Kumar dikutip dari Express.

Kedua orang itu adalah petugas kesehatan. Mereka juga berpikir ada peningkatan kasus virus corona di antara orang muda dan petugas kesehatan karena paparan virus corona di rumah sakit.

Mereka yang menderita parosmia mengaku kondisi ini mengurangi kenikmatannya mengonsumsi makanan dan mengubah bau benda-benda lainnya.

Dalam pedoman resmi PHE, parosmia akan menjadi gejala keempat virus corona Covid-19. Sedangkan 3 gejala utama lainnya adalah suhu tinggi, batuk persisten dan hilangnya indra penciuman serta perasa.

Berita Terkait

Berita Terkini