Himedik.com - Seorang guru besar UI menyatakan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan di berbagai daerah dianggap masih belum efektif.
"Jadi beberapa hal kita melihat bahwa ini belum efektif ppkm ini, mudah-mudahan ini jadi perhatian buat pemerintah," kata guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Profesor. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH,MMB dalam Webinar "Peyuluhan Kesehatan untuk Tenaga Pendidikan FK UI dan Media" pada Jumat (29/1/2021).
Baca Juga
Daripada Pria, Perempuan Lebih Berisiko Alami Henti Jantung
Bagi Lansia, Tidur Siang secara Teratur Tingkatkan Kesehatan Kognitif
Bagi Orang Kelahiran Tahun 70-an, Waspadai Risiko Masalah Mental
Selain Seks, Kebersihan Vagina Bisa Pengaruhi Risiko Kanker Serviks
Penuhi Gizi Si Kecil, Berikan 5 Asupan Nikmat Berikut untuk Camilan
Ahli Sarankan Anjing dan Kucing Harus Suntik Vaksin Covid-19
Menurut Prof. Ari, tidak efektifnya PPKM ini salah satunya dipengaruhi oleh masalah pembiayaan, terutama untuk melakukan Testing, Tracing, Treatment (3T).
"Ini tugas pemerintah daerah pada khususnya soalnya tracing dan test itu adalah tugasnya pemerintah daerah," ujar Prof. Ari.
"Sekarang terus terang saja, pemerintah daerah juga kewalahan untuk masalah pembiayaan tersebut," imbuhnya.
Ari menyatakan bahwa banyak rumah sakit yang telah menambah kapasitas, menambah dokter hingga perawat. Namun upaya tersebut menurutnya kurang tepat.
"Menurut saya ini bukan solusi yang terbaik, karena kita cuma ngotak-atik hilirnya jadi hulunya mesti diperhatikan," ujarnya.
Meskipun banyak universitas yang segera mencetak dokter-dokter baru, namun Prof. Ari menegaskan bahwa fasilitas kesehatan akan tetap terbebani.
"Memang kita masih punya dokter-dokter, tapi yang sudah kedodotan sekarang fasilitas kesehatan dan perawat sudah mulai kewalahan gitu ya, jadi ini yang musti kita perhatikan," imbuhnya.
Indonesia sendiri telah menembus angka satu juta kasus dan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mencapai angka tersebut. Per Jumat (29/1/2020), kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1,04 juta dengan penambahan 13.802 kasus.