Info

Dokter Peringatkan Efek Samping Vaksin Covid-19 Bisa Mirip Kanker Payudara

Dokter mengkhawatirkan efek samping vaksin Covid-19 bisa disalahartikan sebagai kanker payudara.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Vaksin Covid-19, vaksinasi, jarum suntik. (Pixabay)
Vaksin Covid-19, vaksinasi, jarum suntik. (Pixabay)

Himedik.com - Vaksin Covid-19 bisa menimbulkan sejumlah efek samping, tak terkecuali pada wanita. Tapi, para dokter memperingatkan efek samping vaksin Covid-19 pada wanita bisa disalahartikan sebagai gejala umum kanker payudara.

Dr. Holly Marshall, ahli radiologi payudara di University Hospitals di Cleveland, mengatakan bahwa beberapa pasiennya yang telah suntik vaksin Covid-19 telah mengalami adenopati aksila, yang juga dikenal sebagai pembengkakan kelenjar getah bening.

"Efek samping ini adalah respons normal tubuh terhadap vaksin. Kondisi itu menandakan tubuh membuat antibodi untuk melawan infeksi virus corona Covid-19," jelas Dr Marshall dikutip dari Fox News.

Banyak pasien yang melaporkan efek samping ini telah menemukan pembengkakan kelenjar getah bening di bawang lengan yang disuntik.

"Kami juga melihat pembengkakan kelenjar getah bening pada pasien kanker payudara. Jadi, itulah yang menjadi perhatian di sana. Jadi, kami selalu bertanya kepada semua orang yang menjalani mammogram pernah vaksin Covid-19 atau belum," jelasnya.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)

Beberapa peserta uji coba vaksin Pfizer-BioNTech juga melaporkan efek samping pembengkakan kelenjar getah bening, demam, menggigil, nyeri otot dan nyeri sendi.

Hasil penelitian mencatat bahwa efek samping suntik vaksin Covid-19 ini lebih umum dialami mereka yang berusia antara 18 hingga 55 tahun.

Dr. Holly Marshall mengatakan bahwa banyak pasien yang mengalami pembengkakan kelenjar getah bening 2 sampai 4 hari setelah suntik vaksin Covid-19. Kemudian, pembengkakan mulai berkurang normalnya 2 sampai 4 minggu setelahnya.

Ia memeringatkan bahwa semua orang yang mengalami pembengkakan kelenjar getah bening lebih lama dari jangka waktu tersebut mungkin memerlukan evaluasi lebih lanjut oleh dokter.

"Hal ini benar-benar menunjukkan pentingnya wanita melakukan skrining mammogram tahunan ketika sudah berusia 40 tahun dan jangan ditunda-tunda," kata dokter.

Berita Terkait

Berita Terkini