Info

Bisakah Kondom Cegah Penularan Virus Corona saat Hubungan Seks?

Sejak awal, penularan virus corona Covid-19 melalui hubungan seks telah menjadi kekhawatiran.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi kondom. (pixabay)
Ilustrasi kondom. (pixabay)

Himedik.com - Penggunaan kondom tidak akan efektif mencegah penularan virus corona Covid-19 dari pasangan seks. Meskipun penularan virus corona melalui hubungan seks atau air mani telah menjadi kekhawatiran sejak awal pandemi.

Para ilmuwan telah menegaskan bahwa kondom tidak akan mencegah penularan virus corona Covid-19, meskipun efektif melawan banyak infeksi menular seksual.

Karena, penularan virus corona Covid-19 bisa terjadi melalui kontak dengan mulut, hidung, kulit atau napas orang yang terinfeksi.

Para peneliti yang melakukan analisa ini berjumlah 12 orang dan berspesialisasi dalam bidang seperti ilmu biologi, ilmu sosial, evolusi, psikologi dan gender. Hal ini diketahui dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Saat itu dokter mengatakan bahwa seseorang mungkin tidak tahu jika dirinya terinfeksi virus corona Covid-19. Sedangkan, berhubungan seks tanpa mengetahui kondisi kesehatan diri sendiri bisa menularkan virus corona, terutama pada orang tak bergejala.

Hubungan Seksual. (Elements Envato)
Hubungan Seksual. (Elements Envato)

Para peneliti di University of Maryland Medical System mengatakan hubungan seks selama pandemi virus corona membutuhkan serangkaian tindakan pencegahan yang lebih kuat. Bahkan lebih di atas tindakan pencegahan kehamilan dan penyakit menular, seperti HIV-AIDS, sifilis, klamidia, gonore atau herpes.

"Penyakit virus corona Covid-19 lebih menular dari PMS, karena menyebar melalui tetesan di udara. Anda bisa tertular hanya karena berada kurang dari 6 kaki dari orang yang terinfeksi. Anda bisa mendapatkannya dari menyentuh permukaan yang baru-baru ini disentuh oleh penderita COVID-19," jelas peneliti dikutip dari healthwise.punchng.com.

Risiko Anda terinfeksi virus corona akan meningkat secara signifikan melalui kontak dekat, seperti berjabat tangan. Berdekatan dengan orang yang terinfeksi tanpa berhubungan seks pun sudah bisa meningkatkan risiko penularan virus corona.

"Kontak yang melibatkan transmisi langsung cairan tubuh, seperti berciuman yang membuat Anda berisiko tinggi," ujarnya.

Baru-baru ini, virus corona terdeteksi di air mani tetapi belum terdeteksi di cairan vagina pasien yang terinfeksi. Selain itu, virus corona Covid-19 juga ditemukan dalam air liur dan sekresi pernapasan seperti batuk dan bersin, serta ditemukan di dalam urine dan feses.

Selain itu, Panduan Kesehatan Kota New York menyatakan bahwa virus corona menyebar melalui partikel di dalam air liur, lendir atau napas orang yang menderita virus corona, termasuk orang tanpa gejala.

Meski, semua orang harus banyak belajar tentang virus corona Covid-19 dan hubungan seks, panduan itu menyatakan bahwa virus telah ditemukan dalam air mani dan feses orang terinfeksi virus corona Covid-19.

Penulis senior dan profesor studi psikologi dan komunikasi di University of California Los Angeles, Martie Haselton, mengatakan manusia memiliki serangkaian strategi hubungan seks sebagai produk reproduksi yang sukses.

"Pandemi virus corona Covid-19 memengaruhi strategi perkawinan ini dan berdampak besar pada perkawinan global serta lanskap ekonomi," kata Haselton.

Hubungan seks jangka pendek adalah strategi yang paling jelas terpengaruh. Para peneliti mengatakan bahwa pasangan seks baru adalah vektor virus potensial.

Sementara hubungan seks secara langsung diganti dengan versi online seperti sexting, video cam, dan seks virtual pada situasi pandemi virus corona. Mereka yang berisiko melakukan hubungan seks secara langsung mungkin berisiko tinggi terkena virus corona Covid-19.

Penggunaan kondom tidak akan efektif mencegah virus corona, terutama pada orang yang memiliki riwayat masalah kesehatan. Karena, orang kelompok itu berisiko menjadi penyebar potensial.

 

Berita Terkait

Berita Terkini