Info

Penyintas Covid-19 Berisiko Alami Efek Samping Parah dari Vaksin

Ahli memperingatkan bahwa penyintas Covid-19 berisiko mengalami efek samping parah setelah suntikan pertama vaksin Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Vaksin, vaksinasi, jarum suntik. (Pixabay)
Vaksin, vaksinasi, jarum suntik. (Pixabay)

Himedik.com - Sejumlah orang yang telah suntik vaksin Covid-19 di beberapa negara telah melaporkan beberapa efek samping.

Tapi, efek samping setelah suntik vaksin Covid-19 tidak berbahaya bagi kesehatan Anda. Sama seperti obat lainnya, efek samping setelah suntik vaksin Covid-19 adalah hal yang wajar, seperti rasa sakit dan bengkak di area suntikan, sakit kepala, demam, dan kelelahan.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), efek samping itu menunjukkan bahwa tubuh sedang membangun perlindungan terhadap virus corona Covid-19.

Karena itu dilansir dari Times of India, beberapa orang mungkin mengalamo efek samping setelah suntik vaksin Covid-19 dan yang lainnya tidak.

Temuan ahli di medRxiv, menemukan orang yang pernah terpapar virus corona mungkin mengalami efek samping yang lebih intens ketika suntik vaksin.

Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)

Kelompok orang ini lebih mungkin mengalami efek samping kelelahan, sakit kepala, menggigil, demam, dan nyeri otot atau sendi.

Para peneliti mengatakan penyintas virus corona lebih berisiko mengalami efek samping setelah suntikan pertama vaksin Covid-19. Jika mereka menerima suntikan kedua, maka efek sampingnya akan lebih intens.

Karena itulah, peneliti beranggapan bahwa penyintas virus corona hanya membutuhkan satu kali suntik vaksin Covid-19. Sebab, respons antibodi yang dibuat oleh penyintas virus corona 20 kali lipat lebih banyak daripada mereka yang belum pernah terinfeksi virus corona.

Selain itu, para peneliti menunjukkan bahwa respon antibodi pada penyintas setelah suntikan pertama melebihi jumlah antibodi pada tubuh orang yang belum pernah terinfeksi.

Lonjakan tingkat antibodi inilah penyebab penyintas virus corona mengalami efek samping yang lebih parah setelah suntikan pertama vaksin.

Berita Terkait

Berita Terkini