Info

Filler Bisa Bengkak Usai Vaksinasi, Dokter Imbau untuk Tak Perlu Khawatir

Salah satu efek samping vaksinasi adalah bengkak di area yang terdapat filler.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Vaksin, vaksinasi. (Pixabay)
Vaksin, vaksinasi. (Pixabay)

Himedik.com - Orang dengan filler sempat disebut bisa mengalami efek akibat vaksinasi. Namun para dokter menyarankan untuk tetap melakukan vaksinasi meskipun Anda memiliki filler di wajah.

Melansir Bustle, penelitian telah menemukan bahwa sangat sedikit orang dengan filler yang mengalami reaksi merugikan setelah menerima vaksin Covid-19. Reaksi merugikan yang mungkin muncul adalah pembengkakan di wajah, namun jarang terjadi.

Pembengkakan biasanya terjadi dalam 24 hingga 48 jam setelah mendapatkan vaksin. Tetapi, menurut Dr. Roxanne Grawe, MD seorang ahli bedah plastik dan rekonstruksi bersertifikat, pembengkakan hanyalah tanda tubuh Anda merespons ke vaksin.

"Mendapatkan vaksin seharusnya membuat tubuh Anda masuk ke mode defensif," katanya kepada Bustle.

"Ini menyebabkan tubuh Anda membuat antibodi berbeda yang dapat melawan virus, jadi sangat umum untuk membawa cairan ke berbagai tempat di seluruh tubuh Anda begitulah cara kami membawa sel penyembuhan ke suatu tempat," imbuhnya.

Ilustrasi: filler wajah (Shutterstock)
Ilustrasi: filler wajah (Shutterstock)

Dokter kulit bersertifikat Dr. Adarsh Vijay Mudgil, MD, mengatakan bahwa vaksin telah menyebabkan reaksi inflamasi pada sebagian kecil orang dengan filler.

"Vaksinnya jelas sangat baru, jadi semakin banyak orang yang mendapatkan vaksin, semakin banyak reaksi aneh yang akan kita lihat," katanya kepada Bustle.

"Tapi pembengkakan yang dialami orang dengan filler bukanlah reaksi serius yang menyebabkan sesuatu yang permanen," imbuhnya.

Dengan filler, Anda biasanya mendapatkan asam hialuronat yang disuntikkan yang juga menarik air.

"Jika Anda mengalami reaksi apa pun dan tubuh Anda bersiap-siap untuk melawan sesuatu, bahkan jika itu infeksi sinus, Anda cenderung mengalami sedikit bengkak di tempat Anda memiliki filler karena asam hialuronat menarik air," kata Grawe.

"Ini sangat normal untuk mengalami sedikit pembengkakan di area yang difiller selama 24 hingga 48 jam setelahnya," kata Dr. Whitney Bowe, MD, seorang dokter kulit bersertifikat. 

Para dermatologis dengan tegas merekomendasikan agar Anda tetap mendapatkan vaksin Covid-19 meski Anda Anda memiliki filler. "Dan Anda masih bisa mendapatkan filler setelah Anda divaksinasi," kata Mudgil.

Tidak ada kasus reaksi serius seperti kesulitan bernapas atau tenggorokan tertutup kepada orang-orang dengan filler yang mendapat vaksin.

"Tidak ada yang harus pergi ke rumah sakit, semua hanya perlu konsumsi Benadryl atau steroid oral dan menjadi lebih baik," kata Grawe.

Berita Terkait

Berita Terkini