Info

Introvert Lebih Menyukai Masa Isolasi Dibanding Ekstrovert, Benarkah?

Tampak masuk akal jika introvert akan merasa lebih baik selama periode isolasi. Namun bagaimana faktanya?

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Membaca buku - (Unsplash/@anniespratt)
Membaca buku - (Unsplash/@anniespratt)

Himedik.com - Pandemi virus corona Covid-19 disebut membuat orang-orang introvert lebih mudah beradaptasi dengan isolasi dan jarak sosial daripada orang ekstrovert.

Bahkan, ada yang berpendapat bahwa orang introvert menyukainya karena mereka memiliki kesempatan untuk bermain dengan 'kekuatan' mereka.

Menurut teori kepribadian, ekstroversi-introversi merupakan salah satu sumbu psikologis fundamental yang membuat orang berbeda.

Orang ekstrovert biasanya mengalami peningkatan suasana hati setelah melakukan interaksi sosial. Sedangkan introvert cenderung tidak merasakan keuntungan itu.

Ilustrasi Introvert. (unsplash.com/@anthonytran)
Ilustrasi Introvert. (unsplash.com/@anthonytran)

Karenanya, dilansir The Conversation, tampak masuk akal jika introvert akan merasa lebih baik selama periode isolasi. Beberapa bukti anekdotal mendukung anggapan di atas tetapi bukti ilmiah banyak yang menolak bahwa intovert menyukai masa isolasi.

Sebuah studi longitudinal baru-baru ini yang mengikuti 484 mahasiswa Amerika Serikat selama semester musim semi 2020 mendukung pernyataan tersebut.

Berdasarkan hasil studi, orang introvert mengalami peningkatan stres saat pandemi berkembang. Sementara mahasiwa yang lebih ekstrovert melaporkan sedikit penurunan stres.

Menariknya, tren itu berbalik. Orang ekstrovert cenderung mengalami penurunan suasana hati selama periode awal pandemi, sementara introvert mengalami suasana hati yang sedikit membaik.

Jika temuan ini tampaknya memvalidasi klaim bahwa introvert lebih baik daripada ekstrovert selama isolasi, penting untuk dicatat bahwa meskipun ada penurunan mood di antara ekstrovert, mereka masih melaporkan suasana hati yang lebih positif secara keseluruhan.

Berita Terkait

Berita Terkini