Info

Keseringan Mandi Setiap Hari Justru Buruk untuk Kesehatan, Mengapa?

Seorang ahli menilai keseringan mandi setiap hari justru buruk untuk kesehatan kulit.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi mandi. (Shutterstock)
Ilustrasi mandi. (Shutterstock)

Himedik.com - Umumnya, orang mandi dua kali setiap hari untuk menjaga kebersihan tubuh, meremajakan kulit dan pikiran sekaligus membantu meningkatkan aliran darah.

Tapi, mandi juga bisa menimbulkan risiko kesehatan. Berdasarkan penelitian, Dr Chris menyoroti risiko kesehatan yang disebabkan oleh mandi setiap hari, terutama bila seseorang keseringan mandi.

"Keseringan mandi bisa berbahaya karena kulit padat dengan bakteri ramah," kata Dr Chris dikutip dari Express.

Dr Chris menjelaskan bahwa bakteri ramah berfungsi membantu menjaga kesehatan kulit. Tapi, mandi terlalu sering setiap hari bisa menghilangkan bakteri baik tersebut.

Pada dasarnya, kulit yang sehat akan mempertahankan lapisan minyak dan keseimbangan bakteri baik dan mikroorganisme lainnya. Tapi, mencuci dan menggosokan terlalu sering bisa menghilangkan bakteri dan mikroorganisme baik tersebut, terutama bila Anda sering mandi air hangat.

Ilustrasi Mandi. (Pixabay/PublicDomainPictures)
Ilustrasi Mandi. (Pixabay/PublicDomainPictures)

Mandi air hangat bisa memicu sejumlah komplikasi, salah satunya kulit menjadi kering, teriritasi atau gatal. Kulit kering dan pecah-pecah memungkinkan bakteri dan alergen menembus penghilang yang harusnya ada di kulit sehingga bisa memicu infeksi kulit dan reaksi alergi.

Apalagi, sabun antibakteri bisa membunuh bakteri normal. Sabun antibakteri bisa mengganggu keseimbangan mikroorganisme pada kulit yang mendorong munculnya organisme lebih keras dan kurang ramah sehingga lebih resisten terhadap antibiotik.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Emergin Infectious Diseases ini meninjau bukti hubungan antara kebersihan kulit dan infeksi, efek mencuci pada integritas kulit dan rekomendasi untuk praktik perawatan kulit.

Menurut penelitian itu, penggunaan produk antimikroba telah memicu kekhawatiran tentang munculnya resistensi terhadap antiseptik dan kerusakan pada pelindung kulit karena keseringan mandi.

Tinjauan tersebut mengamati studi tentang mencuci tangan, yang menemukan kerusakan pada kulit tangan bisa disebabkan oleh keseringan mencuci tangan dan memakai sarung tangan yang memiliki agen infeksi lebih banyak.

Para peneliti menyimpulkan bahwa frekuensi mencuci tangan menyebabkan kerusakan kulit, sama halnya dengan mandi. Jadi, Anda perlu memikirkan frekuensi kebiasaan mandi sehari-hari.

Berita Terkait

Berita Terkini