Info

8 Penyebab Orang Nonton Video Porno, Salah Satunya Ketidakpuasan Seksual

Ada beberapa alasan orang menonton video porno, Anda pernah?

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi situs pornografi. (shutterstock)
Ilustrasi situs pornografi. (shutterstock)

Himedik.com - Penonton konten pornografi meningkat tajam. Pada 2019 saja situs video porno terkemuka di dunia, PornHub, mendapat rata-rata 115 kunjungan per harinya. Hal ini menunjukkan banyak orang menyukai tontonan erotis.

Terkait hal ini, sebuah artikel baru yang dibuat oeh Beata Bothe dan rekan-rekannya di Institut Psikologi, Universitas Eötvös Loránd, Hongaria, membahas alasan orang menonton pornografi.

Berdasarkan artikelnya yang dilansir Psychology Today, ada banyak alasan mengapa orang-orang suka menonton konten erotis tersebut.

Bothe menilai alasan ribuan orang di dalam studinya ke dalam Skala Motivasi Penggunaan Pornografi (PUMS), yang terdiri dari 8 faktor, yakni:

  1. Menghindari kebosanan
  2. Pengalihan atau penekanan emosional yang sedang buruk
  3. Fantasi
  4. Kurangnya kepuasan seksual dengan pasangan
  5. Eksplorasi diri atau mencari kesukaan seksual diri sendiri
  6. Keinginatahuan atau untuk mempelajari hal baru tentang seks
  7. Kesenangan seksual, misalnya bisa membuat masturbasi lebih mudah
  8. Mengurangi stres

 

Ilustrasi. (shutterstock)
Ilustrasi menonton film porno (shutterstock)

Studi ini menyimpulkan bahwa motivasi tertinggi hingga terendah orang-orang menonton pornografi adalah karena kesenangan seksual, keingintahuan seksual, dan fantasi.

Selain itu, dibandingkan dengan wanita, pria memiliki skor yang lebih tinggi dalam penggunaan pornografi sebagai kesenangan seksual, gangguan atau penekanan emosional, pengurangan stres, pencegah kebosanan, fantasi, dan kurangnya kepuasan seksual.

Peneliti tidak menemukan perbedaan jenis kelamin dalam keingintahuan seksual dan motif eksplorasi diri.

Singkatnya, motivasi teratas dalam penggunaan pornografi adalah untuk kesenangan seksual (45 persen), keingintahuan seksual (12 persen), dan fantasi (10 persen).

Berita Terkait

Berita Terkini