Info

Ilmuwan Menemukan Virus Corona dari Anjing Menular ke Manusia, Bahaya?

Peneliti mengatakan temuan mereka menggarisbawahi ancaman virus corona hewan terhadap manusia.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Anjing peliharaan. (unsplash)
Anjing peliharaan. (unsplash)

Himedik.com - Ilmuwan dari Duke University, Carolina Utara, telah menemukan virus corona baru yang berasal dari anjing dalam sampel usap milik seorang anak Malaysia yang didiagnosis pneumonia pada 2018.

Apabila terbukti menyebabkan penyakit, itu adalah virus corona kedelapan yang diketahui dan kasus pertama dari anjing, kata peneliti.

Namun, studi yang terbit di jurnal Clinical Infectious Diseases pada Kamis (20/5/2021) kemarin ini tidak dapat membuktikan apakah pneumonia pada anak tersebut disebabkan oleh virus corona atau patogen lain. Sebab, sang anak juga terinfeksi rhinovirus, virus penyebab flu biasa pada manusia.

Bahkan jika virus anjing memang menyebabkan penyakit pasien ini tiga tahun lalu, tidak jelas apakah virus corona ini, yang secara genetik mirip dengan virus corona anjing lainnya, dapat menyebar di antara manusia, lapor Live Science.

"Seberapa umum virus (anjing) ini, dan apakah dapat ditularkan secara efisien dari anjing ke manusia atau antar manusia, tidak ada yang tahu," kata penulis senior studi Gregory Gray, profesor kedokteran, kesehatan global dan kesehatan lingkungan di Duke University.

Ilustrasi anjing Jack Russell.[Unsplash/Glen Carrie]
Ilustrasi anjing Jack Russell.[Unsplash/Glen Carrie]

Meski begitu, para peneliti mengatakan temuan mereka menggarisbawahi ancaman virus corona hewan terhadap manusia, risiko yang semakin jelas setelah adanya pandemi Covid-19. Walaubelum jelas, beberapa peneliti yakin SARS-CoV-2 ditularkan dari kelelawar ke manusia.

"Virus corona ini kemungkinan menyebar ke manusia dari hewan lebih sering dari yang kita ketahui. Kami kecolongan karena sebagian besar tes diagnostik rumah sakit hanya mendeteksi virus corona manusia yang sudah diketahui," lanjutnya.

Studi ini berawal dari saat peneliti mengembangkan tes diagnostik semua jenis virus corona. Kemudian, mereka menganalisis 301 sampel yang dikumpulkan pada 2017 dan 2018 dari pasien pneumonia yang dirawat di Sarawak, Malaysia.

Mereka menemukan delapan dari 301 sampel dinyatakan positif mengidap virus corona baru dari anjing.

"Saya pikir, 'Ada yang salah'. Virus corona pada anjing tidak diperkirakan akan menular ke manusia. Ini tidak pernah dilaporkan sebelumnya," kata rekan penulis studi Anastasia Vlasova, virolog dan asisten profesor di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Negeri Ohio.

Setelah pengecekan ulang, mereka mengonfirmasi bahwa virus corona tersebut (CCoV-HuPn-2018) merupakan virus corona baru pada anjing. Virus ini juga mengandung segmen materi genetik dari virus corona kucing dan babi. Artinya, virus pernah menginfeksi dua hewan tersebut.

Menariknya, virus corona baru dari anjing ini juga memiliki mutasi yang belum pernah terlihat sebelumnya. Implikasi dari mutasi ini tidak jelas, tetapi ada kemungkinan hal itu membantu virus corona hewan beradaptasi untuk menginfeksi manusia.

Para peneliti berencana melakukan lebih banyak penelitian untuk melihat seberapa umum infeksi virus corona pada manusia dan apakah virus ini dapat ditemukan pada orang sehat dan juga yang sakit.

Berita Terkait

Berita Terkini