Info

Benarkah Infeksi Jamur Hitam Menular Lewat Kulkas dan Bawang Bombay?

Ada informasi beredar bahwa infeksi jamur hitam bisa menular lewat kulkas dan bawang bombay.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi rumah sakit, infeksi jamur hitam (Shutterstock)
Ilustrasi rumah sakit, infeksi jamur hitam (Shutterstock)

Himedik.com - Kasus infeksi jamur hitam telah menimbulkan kekhawatiran. Apalagi, penyakit ini rentan menyerang pasien virus corona Covid-19.

Sayangnya, di tengah kekhawatiran ini justru banyak informasi simpang siur mengenai infeksi jamur hitam tersebut. Banyak orang justru mengira beberapa benda di rumah bisa menyebar infeksi jamur hitam tersebut.

Baru-baru ini, banyak informasi yang tersebar di media sosial bahwa sayuran yang disimpan di lemari es juga bisa mengandung jamur hitam dan menyebarkannya ke manusia.

Sebuah postingan di Facebook yang diterbitkan menggunakan Bahasa Hindi, meminta orang-orang untuk berhati-hati mengolah sayuran yang disimpan dalam kulkas, termasuk bawang karena bisa menyebarkanjamur hitam.

"Hati-hati membeli bawang bombay di pasaran dan menyimpannya di kulkas. Kotoran atau jamur hitam yang terlihat pada kulit luar bawang merupakan jamur hitam beracun yang menyebabkan mukormikosis," ujarnya dalam unggahannya tersebut dikutip dari Times of India.

Jamur di bawang bombay dan kulkas (Facebook/Wisdom)
Jamur di bawang bombay dan kulkas (Facebook/Wisdom)

Klaim itu menjelaskan bahwa jamur hitam pada kulit luar bawang bombay bisa menyebar ke manusia. Sedangkan, bawang bombay ini cukup sering digunakan dalam berbagai jenis masakan.

Bahkan pengunggah juga mengatakan bahwa jamur hitam pada bawang dan sayuran itu juga bisa berkumpul di permukaan lemari es dan menyebabkan kerusakan.

Faktanya, klaim tersebut sepenuhnya tidak benar. Karena, cara penularan jamur hitam juga tidak melalui objek belaka, seperti buah dan sayuran. Pertama, jamur yang terbentuk di dalam lemari es dan kotoran jamur yang ada di luar bawang sama sekali berbeda dengan infeksi jamur hitam.

Menurut para ahli, jamur yang tumbuh di dalam lemari es mungkin disebabkan oleh beberapa jenis bakteri atau ragi. Meskipun jamur di lemari es itu berbahaya dan bisa menyebabkan kontaminasi.

Tapi, infeksinya tidak menunjukkan gejala spesifik, seperti infeksi jamur hitam. Sedangkan, jamur yang ada di kulit luar bawang merupakan hasil dari jamur yang ditemukan di dalam tanah.

Karena itu, Anda memang harus mencuci semua sayuran atau bawang-bawangan sebelum mengolahnya. Tapi, jamur pada bawang sendiri biasanya tidak menular.

Sebaliknya, infeksi jamur hitam menyebar dengan cara yang sangat berbeda dan lebih banyak gejala, Menurut ahli kesehatan, angka kematiannya mencapai 50 persen.

Infeksi jamur hitam yang menyebar melalui jamur mycormetes ada di lingkungan sekitar. Sora infeksius menyebabkan penyakit berbahaya ketika seseorang yang berisiko terinfeksi menghirupnya melalui permukaan yang terkontaminasi, seperti lingkungan lembap.

Sederhananya, jamur tidak menyebar melalui makanan yang Anda konsumsi atau benda yang disentuh. Tapi, Anda juga bisa terinfeksi bila menghirup jamur ini dari permukaan yang terkontaminasi.

Laporan ini juga menunjukkan bahwa penggunaan air yang tidak difilter atau tidak bersih yang digunakan untuk oksigenasi dalam kasus virus corona Covid-19 juga bisa menjadi sumber penularan penyakit.

Selain itu, infeksi jamur hitam ini juga tidak menular ke semua orang meskipun tingkat kematiannya sekarang cukup tinggi. Direktur AIIMS dan ahli medis ternama, Dr Randeep Guleria, orang yang menderita diabetes ekstrem atau tidak terkontrol, pasien yang menggunakan steroid cukiup lama dan orang dengan kekebalan rendah termasuk kelompok berisiko.

Infeksi jamur hitam ini juga menyerang orang yang menderita penyakit penyerta parah atau rutin mengonsumsi obat yang menekan kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.

Selain itu, infeksi jamur hitam bisa didiagnosis dan dideteksi dengan mengambil sampel cairan dari saluran sinus, pencitraan jaringan dan riwayat medis sebelumnya.

Informasi mengenai infeksi jamur hitam ini juga telah diklarifikasi oleh sejumlah ahli medis dan dokter. Panduan dan informasi juga telah dicantumkan oleh Indian Council of Medical Research (ICMR) di media sosial.

 

Berita Terkait

Berita Terkini