Info

Lewatkan Sarapan dan Konsumsi Makanan Tak Sehat, Awas Pengaruhi Mental

Melewatkan sarapan dan konsumsi makanan tak sehat meningkatkan pengaruhi kesehatan mental Anda.

Fita Nofiana

Ilustrasi junk food. (shutterstock)
Ilustrasi junk food. (shutterstock)

Himedik.com - Penelitian dari Binghamton University, State University of New York menyatakan bahwa kesehatan mental perempuan kemungkinan memiliki hubungan yang lebih tinggi dengan faktor makanan daripada pria. Penelitian ini telah diterbitkan pada Journal of Personalized Medicine.

Melansir dari Healthshots, peneliti utama Lina Begdache, asisten profesor studi kesehatan dan kebugaran di Universitas Binghamton menguji apakah penyesuaian pola makan meningkatkan suasana hati di antara pria dan perempuan berusia 30 tahun atau lebih.

Bersama dengan asisten peneliti Cara M. Patrissy, Begdache membedah berbagai kelompok makanan yang terkait dengan tekanan mental pada pria dan perempuan berusia 30 tahun ke atas. Mereka juga mempelajari pola makan yang berbeda dalam kaitannya dengan frekuensi latihan dan tekanan mental.

Hasilnya menunjukkan bahwa kesehatan mental perempuan memiliki hubungan yang lebih tinggi dengan faktor makanan daripada pria. 

"Kami menemukan hubungan umum antara makan sehat, mengikuti praktik pola makan sehat, olahraga, dan kesejahteraan mental," kata Begdache.

"Menariknya, kami menemukan bahwa untuk pola makan yang tidak sehat, tingkat tekanan mental lebih tinggi pada perempuan daripada pria," imbuhnya.

Ilustrasi menyantap "junk food." (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi menyantap "junk food." (Sumber: Shutterstock)


Berdasarkan penelitian ini pola mkan dan olahraga mungkin menjadi garis pertahanan pertama melawan tekanan mental pada perempuan dewasa. Penelitian ini juga menegaskan bahwa melewatkan sarapan dapat merugikan Anda.

"Makanan cepat saji atau junk food, melewatkan sarapan, kafein, dan makanan tinggi glikemik (HG) semuanya terkait dengan tekanan mental pada perempuan dewasa," kata Begdache.

"Buah-buahan dan sayuran berdaun hijau tua dikaitkan dengan kesejahteraan mental. Informasi tambahan yang kami pelajari dari penelitian ini adalah bahwa olahraga secara signifikan mengurangi hubungan negatif antara makanan HG dan makanan cepat saji dengan tekanan mental," tambah Begadache.

Berita Terkait

Berita Terkini