Info

Britney Spears Dipaksa Minum Obat Lithium, Simak Efek dan Kegunaannya

Dikasih ke Britney secara paksa, apa sih kegunaan dan efek samping kithium?

Fita Nofiana

Britney Spears (Instagram/@britneyspears)
Britney Spears (Instagram/@britneyspears)

Himedik.com - Baru-baru ini nama penyanyi pop Amerika Britney Spears menjadi perbincangan karena mengaku dipakasa untuk konsumsi lithium sebagai bentuk pengobatan. Pemaksaan tersebut dilaporkan oleh Britney yang menuntut ayah kandungnya, Jamie Spears.

Selama 13 tahun, Britney berada di bawah konservatori atau pengawasan legal karena masalah kesehatan mentalnya. Namun ia mengalami berbagai pengekangan berlebihan, pelecehan, larangan melepas IUD hingga dipaksa konsumsi Lithium. 

Lithium sendiri biasanya digunakan oeh orang dengan bipolar. Sebelumnya Britney sempat dikabarkan mengalami masalah kesehatan mental tersebut, namun ia tak pernah mengonfirmasinya. 

"Dia memberi saya lithium entah dari mana. Dia melepaskan saya dari obat-obatan normal yang telah gunakan selama lima tahun. Dan lithium adalah obat yang sangat kuat dan sangat berbeda dibandingkan obat saya sebelumnya. Anda bisa mengalami gangguan mental jika mengonsumsi terlalu banyak, jika Anda tetap menggunakannya lebih dari lima bulan," ujar Britney seperti yang dikutip dari Distractify

Melansir dari WebMD, Lithium disetujui Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat sebagai obat resep untuk digunakan dalam gangguan bipolar. Orang juga terkadang menggunakan suplemen lithium sebagai obat, tetapi suplemen ini mengandung dosis lithium yang jauh lebih rendah.

Lithium digunakan untuk penyakit mental, termasuk gangguan bipolar, depresi, dan skizofrenia. Suplemen lithium juga dapat digunakan untuk kondisi lain, tetapi bukti ilmiah terbatas untuk mendukung penggunaan ini.

Britney Spears [Instagram]
Britney Spears [Instagram]


Ketika diminum, Lithium kemungkinan aman dengan pemantauan penyedia layanan kesehatan. Litium karbonat dan litium sitrat telah disetujui FDA, tetapi tidak ada informasi yang cukup untuk mengetahui apakah suplemen lithium aman untuk digunakan.

Lithium dapat menyebabkan mual, diare, pusing, perubahan irama jantung, kelemahan otot, kelelahan, dan perasaan linglung. Efek samping yang tidak diinginkan ini sering membaik dengan penggunaan yang berkelanjutan.

Tremor halus, sering buang air kecil, dan haus juga dapat terjadi dan dapat bertahan dengan penggunaan terus menerus. Penambahan berat badan dan pembengkakan akibat kelebihan cairan juga bisa terjadi.

Lithium juga dapat menyebabkan atau memperburuk gangguan kulit seperti jerawat, psoriasis, dan ruam. Ini juga dapat menyebabkan masalah dengan kelenjar tiroid. Jumlah lithium dalam tubuh harus dikontrol dan dipantau secara hati-hati dengan tes darah.

Berita Terkait

Berita Terkini