Info

Gabungan Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Bisa Beri Kekebalan Lebih Tinggi

Orang yang suntik vaksin AstraZeneca pada tahap pertama dan vaksin Pfizer pada tahap kedua memiliki kekebalan yang lebih kuat.

Shevinna Putti Anggraeni

Vaksin Covid-19, vaksinasi, jarum suntik. (Pixabay)
Vaksin Covid-19, vaksinasi, jarum suntik. (Pixabay)

Himedik.com - Ada banyak jenis vaksin Covid-19 yang disetujui penggunaannya dengan efektivitas berbeda-beda. Tapi, para peneliti  dari Oxford studi Com-COV menemukan menggabungkan suntikan vaksin AstraZeneca dan Pfizer bisa menghasilkan respons imun yang lebih kuat.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di server pra-cetak Lancet, mereka melaporkan bahwa suntik pertama vaksin Pfizer dan suntik kedua vaksin AstraZeneca atau sebaliknya menginduksi konsentrasi antibodi yang tinggi terhadap SARS-CoV2.

Temuan ini menunjukkan mungkin ada fleksibilitas yang lebih besar dan tumpang tindih dalam jadwal vaksinasi yang melibatkan vaksin AstraZeneca dan vaksin Pfizer ke depan.

Profesor Matthew Snape, Associate Professor di Paediatrics and Vaccinology di University of Oxford, dan Kepala Investigator dalam uji coba tersebut, mengatakan studi Com-COV telah mengevaluasi kombinasi vaksin AstraZeneca dan Pfizer yang berpotensi memungkinkan fleksibilitas di Inggris dan peluncuran vaksin global.

Hasil menunjukkan, ketika kita memberikan suntikan vaksin Cpvid-19 yang berbeda dengan suntikan pertama dengan jeda waktu 4 minggu bisa memberikan respons imun di atas ambang batas.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

"Para peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada para peserta yang mengikuti penelitian ini," kata Profesor Matthew Snape dikutip dari Express.

Jadi, suntik vaksin AstraZeneca terlebih dahulu dan diikuti suntikan vaksin Pfizer pada tahap kedua bisa memberikan tingkat antibodi dan respons sel T yang lebih tinggi daripada suntik pertama vaksin Pfizer dan diikuti vaksin AstraZeneca pada tahap kedua.

Respons antibodi tertinggi terlihat setelah dua kali suntikan vaksin Pfizer dan respons sel T tertinggi terlihat setelah suntik vaksin AstraZeneca dan diikuti oleh vaksin Pfizer. Respon sel T merupakan bagian integral dan esensial dari respons imun pejamu terhadap infeksi virus corona Covid-19.

"Temuan ini sangat penting untuk menjadwalkan orang-orang suntik vaksin Covid-19 campuran. Tapi, pemberian dua jenis vaksin Covid-19 yang berbeda dengan jeda waktu 4 minggu ini tergolong pendek dibandingkan jeda 12 minggu bila seseorang hanya menerima suntikan vaksin AstraZeneca," jelas Profesor Matthew Snape.

Selain itu, para peneliti juga mengungkapkan bahwa efek samping setelah suntik vaksin Covid-19 campuran ini lebih ringan dan sedang dibandingkan vaksinasi dengan satu jenis vaksin Covid-19 saja.

Berita Terkait

Berita Terkini