Info

Peneliti Temukan 5 Gejala Virus Corona yang Indikasikan Long Covid-19

Ada beberapa gejala virus corona yang bisa mengindikasikan risiko Long Covid-19.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi Long Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Long Covid-19. (Pixabay)

Himedik.com - Long Covid-19 adalah gejala virus corona Covid-19 berkepanjangan sejak seseorang pertama kali terinfeksi. Gejala pertama seseorang ketika terinfeksi virus corona pun bisa mengindikasikan risiko Long Covid-19 pada pasien.

Gejala pertama Anda terinfeksi virus corona Covid-19 bisa mengindikasikan Anda akan mengalami Long Covid-19 atau tidak.

Indikasi ini merupakan cara lain untuk mendeteksi pasien Covid-19 mana yang paling berisiko alami Long Covid-19.

Ilmuwan yang dipimpin oleh University of Birmingham mengkaji data dari berbagai penelitian tentang Long Covid-19.

Para ahli mengatakan bahwa orang dengan 5 gejala virus corona atau lebih pada Minggu pertama infeksi lebih mungkin mengalami Long Covid-19, terlepas dari usia dan jenis kelaminnya,

Adapun gejala virus corona Covid-19 yang paling umum berupa demam, menggigil, batuk terus-menerus, sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan, sesak napas, nyeri dada, nyeri otot, sakit perut, bersin hingga ruam kulit.

Gejala paling umum yang mengindikasikan Long Covid-19 tidak terlihat dalam analisis ini. Tapi, satu penelitian menemukan sesak napas dan nyeri dada ketika pertama kali terinfeksi mengindikasikan Long Covid-19.

Orang tua, perempuan, pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit atau memiliki komorbiditas, terutama asma juga berisiko tinggi mengalami Long Covid-19.

Banyak tim peneliti mengatakan pasien yang mengalami lima gejala virus corona atau lebih selama terinfeksi paling berisiko mengalami Long Covid-19.

Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/mohamed_hassan)

Karena itu, Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keparahan gejala infeksi virus corona Covid-19 merupakan indikator awal pasien akan mengalami Long Covid-19 atau tidak.

Tapi, mereka juga telah memperingatkan bahwa orang dengan gejala virus corona lebih ringan dan relatif lebih sedikit atau tanpa gejala juga sama berisikonya.

Beberapa ahli telah mengatakan bahwa Long Covid-19 mungkin lebih buruk pada pasien virus corona dengan gejala ringan atau tanpa gejala dibandingkan orang yang menjalani perawatan di rumah sakit.

"Ada bukti bahwa dampak Covid-19 akut pada pasien, terlepas dari tingkat keparahannya, melampaui rawat inap dalam kasus yang paling parah hingga gangguan kualitas hidup yang berkelanjutan dan kesehatan mental," kata Dr Olalekan Lee Aiyegbusi, penulis utama studi dikutip dari The Sun.

ONS memperkirakan bahwa 1 dari 7 orang memiliki gejala virus corona 12 minggu setelah pertama kali terinfeksi.

Ulasan yang diterbitkan oleh Journal of Royal Society of Medicine juga menyoroti gejala utama.

Sepuluh besar gejala virus corona adalah kelelahan, sesak napas, nyeri otot, batuk, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri dada, perubahan bau, diare dan perubahan rasa.

Hal ini sejalan dengan Penelitian serupa lainnya, termasuk makalah yang mencantumkan lebih dari 200 gejala pada long hauler. Peneliti Birmingham mengidentifikasi dua kelompok gejala utama Covid-19.

Pertama, mereka yang hanya terdiri dari kelelahan, sakit kepala dan keluhan pernapasan bagian atas. Kedua, mereka dengan keluhan multi-sistem termasuk demam berkelanjutan dan gejala gastroenterologis (perut dan pencernaan).

Berita Terkait

Berita Terkini