Info

Pakar Peringatkan Mutasi Virus Corona Covid-19 Bisa Lebih Kebal Vaksin

Pakar memperingatkan bahwa virus corona Covid-19 bisa terus bermutasi hingga kebal dari vaksin Covid-19.

Shevinna Putti Anggraeni

ilustrasi virus corona Covid-19, mutasi virus corona (Suara.com/Shutterstock)
ilustrasi virus corona Covid-19, mutasi virus corona (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang belum usai, para peneliti memperingatkan pelonggaran pembatasan sosial bisa memicu munculnya mutasi baru virus corona yang kebal terhadap vaksin Covid-19.

Karena itu, para ahli memperingatkan agar tidak melonggarakan pembatasan sosial sebelum waktunya. Hal ini bisa memberikan peluang meningkatkan virus corona Covid-19 untuk berkembang menjadi varian yang lebih menular.

Mereka prihatin kalau varian virus corona Covid-19 nantinya semakin resisten terhadap vaksin Covid-19. Sehingga anak-anak dan orang-orang dalam kelompok rentan lebih berbahaya.

Profesor Kevin Tyler, penulis utama dalam penelitian tersebut, mengatakan pembatasan sosial akibat pandemi virus corona Covid-19 telah berdampak besar pada ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan mental orang selama 17 bulan terakhir.

"Meskipun vaksin Covid-19 telah melemahkan hubungan antara infeksi dan kematian. Tapi, hal ini tidak bisa digunakan sebagai alasan untuk melonggarkan pembatasan sosial," kata Kevin Tyler dikutip dari Express.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)

Karena, melonggarkan pembatasan sosial bisa meningkatkan penularan dan memungkinkan virus corona Covid-10 berkembang. Hal ini akan meningkatkan potensi evolusioner adaptif dan risiko strain resisten vaksin yang muncul melalui proses antigenic drift.

Sederhananya, membatasi penyebaran dan penularan virus corona Covid-19 seluas mungkin akan menekan jumlah kematian di masa mendatang dan mencegah munculnya berbagai varian virus corona lainnya.

Menurut Cock Van Oosterhout, profesor biologi dari Sekolah Ilmu Lingkungan UEA, situasi sekarang ini seperti sedang mengadu dua metode, yakni vaksin Covid-19 dan perubahan perilaku. Tapi, ia mengingatkan bahwa virus corona Covid-19 ini beradaptasi dan terus berevolusi.

Kesehatan masyarakat Inggris juga telah menekankan pandemi virus corona Covid-19 belum berakhir dan mendesak semua orang untuk terus mematuhi protokol kesehatan.

Yvonne Doyle, direktur medis di Public Health England, mengatakan angka kematian dan rawat inap terlihat melonjak dalam beberapa pekan terakhir, karena varian Delta yang menyebar cepat.

Sebuah studi dari Public Health England, menemukan dosis tunggal vaksin AstraZeneca atau Pfizer hanya mengurangi risiko seseorang mengembangkan gejala virus corona Covid-19 para akibat varian Delta sebesar 33 persen.

Studi ini juga menemukan dosis kedua vaksin AstraZeneca meningkatkan perlindungan terhadap varian Delta hingga 60 persen. Sedangkan, dua kali suntikan vaksin Pfizer efektif 88 persen terhadap varian Delta.

Berita Terkait

Berita Terkini