Info

Ahli: Pasien Covid-19 Berisiko Alami Serangan Jantung Dalam 2 Minggu

Ahli memperingatkan bahwa pasien Covid-19 berisiko mengalami serangan jantung dalam 2 minggu.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi serangan jantung. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)
Ilustrasi serangan jantung. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)

Himedik.com - Virus corona Covid-19 bisa mempengaruhi hampir semua organ tubuh. Para ahli pun memperingatkan pasien Covid-19 dari semua usia berisiko mengalami serangan jantung dalam 2 minggu pertama setelah tertular virus tersebut.

Karena, virus corona Covid-19 ini bisa mempengaruhi semua organ tubuh. Beberapa orang bisa melawannya dalam beberapa hari, tapi ada pula yang mengalami masalah kesehatan serius dan harus berjuang keras melawan gejalanya.

Para peneliti di Swedia telah melihat data lebih dari 86 ribu pasien Covid-19. Tim di Universitas Ume menemukan adanya peningkatan 3 kali lipat risiko infark miokard akut dan stroke dalam dua minggu pertama setelah pasien terinfeksi virus corona Covid-19.

Para ahli melalui The Lancet, mengatakan bahwa tingkat risiko ini sama pada semua kelompok umur, yang telah disesuaikan dengan faktor risiko lainnya, seperti usia, jenis kelamin dan faktor sosial ekonomi.

Katsoularis, dokter konsultan di bidang kardiologi di Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Klinis, menjelaskan bahwa hasil studi mereka menunjukkan komplikasi kardiovaskular akut merupakan manifestasi klinis penting dari Covid-19.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

"Hasil kami juga menunjukkan betapa pentingnya vaksin Covid-19, khususnya orang tua yang berisiko tinggi mengalami kejadian kardiovaskular akut," kata Katsoularis dikutip dari The Sun.

Di Inggris, orang tua dan paling rentan ditawari suntikan vaksin Covid-19 terlebih dahulu. Karena, vaksin Covid-19 telah terbukti mampu menurunkan risiko rawat inap dan infeksi parah akibat virus corona Covid-19.

Menurut Krister Lindmark, seorang dokter konsultan medis di bidang Kardiologi, cukup sulit untuk menghitung risiko virus corona Covid-19 berkontribusi pada infark miokard akut dan stroke.

"Karena, risiko infark miokard akut berulang dan stroke meningkat setelah infark miokard akut atau stroke pertama," jelasnya.

 

Berita Terkait

Berita Terkini