Info

Dokter Reisa: Berburu Vaksin Booster Tak Bikin Pandemi Selesai

Ia menekankan bahwa kunci sukses vaksinasi merupakan merata dan setara untuk melindungi sesama.

Yasinta Rahmawati

Vaksin, vaksinasi. (Pixabay)
Vaksin, vaksinasi. (Pixabay)

Himedik.com - Juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengingatkan masyarakat untuk tak perlu repot-repot mencari dosis ketiga vaksin Covid-19 atau vaksin booster.

Kata Reisa, mau mendapatakan suntikan berapa kali pun, hal itu tak akan menyelesaikan wabah virus corona penyebab sakit Covid-19. Kata Reisa, hal yang penting adalah pemerataan cakupan vaksinasi di masyarakat.

"Terpenting adalah memastikan semua saudara-saudara sebangsa kita mendapatkan vaksin Covid-19. Bukan bagaimana kita mendapatkan suntikan tambahan, bukan saatnya kita mencari cara mendapatkan dosis booster," kata Reisa dalam konferensi pers daring, Rabu (4/8/2021).

Ia melanjutkan, organisasi kesehatan dunia (WHO) menganjurkan cakupan vaksinasi minimal 70 persen untuk bisa membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.

Dengan begitu, hal yang paling penting untuk mengendalikan wabah saat ini adalah menyuntikkan vaksin ke sebanyak mungkin orang.

"Dalam sejarah imunisasi dan vaksinasi, individu yang disuntik berkali-kali pun tidak akan mampu menghentikan wabah. Yang harus terjadi adalah pembentukan imunitas bersama," tambah Reisa.

"Bagaimana kita sudah mengalahkan wabah cacar dan polio dahulu dan sekarang sudah tidak ada lagi di Indonesia, bukan karena satu orang yang di vaksin berkali-kali tapi karena puluhan juta orang di vaksin bersama-sama dalam waktu yang singkat," imbuhnya.

Perempuan yang juga berprofesi sebagai dokter itu mengingatkan, dari 200 juta lebih sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia, baru 48,4 juta orang yang mendapat suntikan vaksin dosis pertama.

Ia menekankan bahwa kunci sukses vaksinasi merupakan merata dan setara untuk melindungi sesama. Sama halnya dengan prinsip setelah divaksinasi Covid-19, tetap harus taat dan disiplin protokol kesehatan.

"Tidak elok kalau kita hanya memikirkan prioritas diri sendiri atau kelompok saja. Lebih baik fokus saling bantu meratakan vaksin untuk semua sasaran di Indonesia. Apakah ideal kalau masih banyak yang belum dapat, lalu kita memikirkan suntikan berikutnya?" ucapnya.

(Suara.com/Lilis Varwati)

Berita Terkait

Berita Terkini