Info

Jangan Kebiasaan Buang Air Kecil Sebelum Tidur, ini Dampaknya!

Banyak orang kebiasaan buang air kecil sebelum tidur atau berpergian meskipun tidak kebelet.

Shevinna Putti Anggraeni

buang air kecil (Suara.com/Shutterstock)
buang air kecil (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Banyak orang selalu berjaga-jaga untuk buang air kecil sebelum tidur atau sebelum bepergian, meskipun belum kebelet kencing.

Seorang dokter telah memperingatkan untuk menghentikan kebiasaan buang air kecil untuk berjaga-jaga itu, karena mungkin ada hal buruk yang tak disadari.

Prof Stergios Doumouchtsis, seorang ahli terkemuka dalam uroginekologi di Epsom dan Rumah Sakit Universitas St Helier NHS Trust, mengatakan buang air kecil untuk berjaga-jaga memang tidak membahayakan secara langsung.

Tapi, kebiasaan buruk ini bisa mempengaruhi kandung kemih ketika Anda sering melakukannya. Misalnya, Anda seorang guru dan kebiasaan buang air kecil sebelum masuk ke kelas.

Kebiasaan buang air kecil sebelum masuk ke kelas, sebelum tidur, sebelum berpergian dan semacamnya akan mengakibatkan perubahan fungsi kandung kemih.

Ilustrasi buang air kecil (Pixabay/bzndenis)
Ilustrasi buang air kecil (Pixabay/bzndenis)

"Pada dasarnya, kebiasaan Anda akan membuat kandung kemih lebih peka dan lebih sensitif. Karena, kandung kemih akan belajar memberi sinyal sudah penuh," kata Prof Stergios Doumouchtsis dikutip dari The Sun.

Tujuan kandung kemih sebagai reservoir untuk urine bisa dikompromikan. Karena itu, kandung kemih bisa memberikan sinyal urgensi untuk buang air kecil lebih dini walaupun volumenya masih rendah.

Prof Doumouchtsis mengatakan pembatasan sosial akibat virus corona Covid-19 kemungkinan akan memperburuk masalah ini, karena orang yang bekerja dari rumah memiliki akses ke toilet kapan pun.

Masalah ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Sedangkan, wanita yang memiliki masalah inkontinensia urine lebih rentan mengalami kebiasaan buruk tersebut.

Karena mereka takut tak sengaja buang air kecil di celana atau mengalami keboran urine, maka mereka akan lebih sering buang air kecil untuk memastikan kandung kemihnya kosong.

Prof Doumouchtsis juga khawatir pada kondisi wanita yang terlalu banyak minum air dan cairan. Kebiasaan ini pasti akan membuat mereka lebih sering menggunakan toilet.

"Jika Anda mengakalinya dengan membatasi asupan cairan di siang hari, Anda mungkin berpikir itu adalah Teknik terbaik agar tidak membebani kandung kemih dengan cairan. Tapi, Anda bisa memiliki urine yang bewarna cukup pekat hingga mengalami iritasi," jelasnya.

Orangtua mungkin sering mengajarkan anak-anak yang masih balita untuk buang air kecil sebelum tidur agar tidak mengompol. Hal itu sangatlah normal, tapi jangan buat kebiasaan ini secara konstan hingga dewasa.

Berita Terkait

Berita Terkini