Himedik.com - Dokter muda di Assam, India menemukan kasus infeksi ganda virus corona Covid-19 varian Alpha dan Delta. Kasus infeksi ganda varian virus corona ini pun cukup menimbulkan kekhawatiran bagi orang yang sakit maupun tidak.
Tapi, seorang ilmuwan senior mengatakan bahwa infeksi ganda varian virus corona Covid-19 tidak berkaitan dengan risiko infeksi yang lebih parah. Dokter dari Assam itu pun telah melaporkan bahwa pasien infeksi ganda biasanya mengalami sakit tenggorokan ringan, nyeri tubuh dan insomnia.
Baca Juga
Simak, Berikut Daftar Buah dengan Kandungan Gula Tertinggi dan Terendah
Tergantung Kecepatan, Ini Panduan Naik Mobil untuk Cegah Penularan Covid-19
Waspada, Sering Bekerja Shift Malam Picu Risiko Gangguan Irama Jantung
Mimisan Terus-menerus, Hati-hati Tanda Tekanan Darah Tinggi Parah!
Jangan Duduk Melayang Saat Buang Air Kecil di Toilet Umum, ini Bahayanya!
Jangan Buang Air Kecil Sambil Berdiri Ketika Mandi, ini Dampaknya!
Sebenarnya, kasus infeksi ganda atau gabungan dari beberapa varian virus corona Covid-19 ini memang bisa terjadi. Tapi, hubungan dan dampaknya terhadap risiko kematian masih belum jelas.
Karena dilansir dari Times of India, sekarang ini hanya ada sedikit kasus infeksi ganda varian virus corona sehingga belum kuat untuk menarik kesimpulan. Para ilmuwan juga masih berusaha mengumpulkan informasi lebih banyak.
Bahkan, infeksi ganda ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai proses terbentuknya varian gabungan tersebut. Sebab, sebagian besar kasus infeksi ganda menyerang pasien yang belum vaksinasi dan masih mendapatkan satu kali suntikan vaksin Covid-19.
Karena infeksi ganda ini lebih banyak menyerang orang yang belum vaksinasi. Maka, negara dengan mayoritas penduduk sudah vaksinasi akan lebih rendah risikonya terkena infeksi ganda.
Vaksinasi adalah kunci untuk membangun pertahanan yang memadai dan tepat terhadap virus corona Covid-19. Karena itu, semua orang perlu suntik vaksin Covid-19, terutama orang yang paling berisiko terinfeksi.