Himedik.com - Sebuah studi baru menyatakan bahwa berat badan yang fluktuatif meningkatkan risiko masalah terkait kardiovaskular dan kematian dini pada orang dewasa dengan penyakit ginjal kronis (CKD).
Melansir dari Healthshots, sebuah studi baru-baru ini telah menghubungkan fluktuasi berat badan dengan risiko yang lebih tinggi dari masalah terkait kardiovaskular dan kematian dini pada orang dewasa dengan penyakit ginjal kronis (CKD). Temuan penelitian muncul di jurnal 'JASN'
Baca Juga
Bahaya untuk Mental, Ini 5 Dampak Anak Dibesarkan Orangtua Toksik
Harga Tes PCR Turun, Kenapa Sebelumnya Bisa Mahal?
Awas Bahaya Ikuti Tren Makan Madu Beku di Tiktok, Ini Kata Ahli Gizi
Sering Bersin Jadi Salah Satu Tanda Terinfeksi Covid-19 saat Sudah Vaksin
Manakah yang Lebih Bahaya dan Menular, Varian Delta vs Varian Delta Plus?
Daripada Remaja, Bayi dengan Covid-19 Lebih Berisiko Tularkan ke Keluarga
Variabilitas indeks massa tubuh dikaitkan dengan risiko lebih tinggi mengembangkan kondisi jantung pada populasi umum.
Penelitian ini melibatkan 84.636 pasien dengan CKD yang terdaftar dalam database skrining kesehatan nasional di Korea Selatan. Selama rata-rata tindak lanjut 4 tahun, 6 persen orang meninggal, 4 persen membutuhkan terapi pengganti ginjal seperti dialisis, 2 persen menderita serangan jantung, dan tiga persen menderita stroke.
Dibandingkan dengan individu dengan variabilitas indeks massa tubuh terendah, mereka yang memiliki variabilitas indeks massa tubuh tertinggi menghadapi risiko kematian 66 persen lebih tinggi, risiko 20 persen lebih tinggi untuk memerlukan terapi penggantian ginjal, risiko 19 persen lebih tinggi mengalami serangan jantung, dan risiko 19 persen lebih tinggi mengalami stroke.

“Studi ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki gangguan fungsi ginjal dengan indeks massa tubuh yang berfluktuasi baru-baru ini memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular atau kematian, terlepas dari indeks massa tubuh mereka saat ini,” kata Dr Kim, dari Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul.
“Hasil ini menunjukkan bahwa orang dengan gangguan fungsi ginjal harus memperhatikan status berat badan mereka yang berfluktuasi,” tambah Dr Kim.