Info

Makanan Bebas Gluten Semakin Populer Dikonsumsi, Apakah Lebih Sehat?

Makanan dengan label gluten-free atau bebas gluten kini semakin akrab dikonsumsi oleh masyarakat.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi kue. (Pixabay/Pexels)
Ilustrasi kue. (Pixabay/Pexels)

Himedik.com - Gluten adalah jenis protein alami yang ditemukan dalam gandum (termasuk spelt, kamut, farro, dan bulgur), barley, rye, dan triticale.

Namun, sebagai aditif, gluten bertindak seperti pengikat yang menyatukan makanan, sehingga Anda dapat menemukannya dalam berbagai produk mulai dari saus salad hingga vitamin.

Beberapa orang percaya bahwa gluten berbahaya bagi semua orang dan harus dihindari secara menyeluruh. Sehingga, banyak yang memilih makanan bebas gluten.

Dilansir dari Health, ada kondisi medis yang membuat orang tidak dapat mentolerir gluten. Yang paling umum adalah penyakit celiac, gangguan autoimun di mana makan gluten menyebabkan kerusakan di usus kecil.

Namun sejauh ini belum banyak penelitian yang mendukung fakta bahwa gluten mutlak berbahaya. Sebuah studi 2017 yang diterbitkan di BMJ melacak lebih dari 100.000 orang tanpa penyakit celiac selama 26 tahun.

Ilustrasi hidangan fluffy pancake. (Shutterstock)
Ilustrasi hidangan fluffy pancake. (Shutterstock)

Para peneliti tidak menemukan hubungan antara konsumsi makanan mengandung gluten dalam jangka panjang dan risiko penyakit jantung.

Studi lain yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology pada 2019, menilai lebih dari 160.000 wanita tanpa penyakit celiac. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa asupan gluten selama masa dewasa tidak terkait dengan risiko kolitis mikroskopis, alias radang lapisan usus besar, yang merupakan masalah potensial lainnya.

Namun, beberapa orang mungkin ingin menghindari gluten bahkan jika mereka tidak memiliki kondisi yang menyebabkan intoleransi gluten.

Hal itu tidak masalah selama mereka mengonsumsi berbagai sumber karbohidrat makanan utuh yang kaya nutrisi untuk menggantikan gluten

Di sisi lain, karena gluten dapat ditemukan di banyak makanan, jadi menghindari gluten sepenuhnya bisa menjadi komitmen besar.

Kecuali jika Anda memiliki kondisi medis yang memerlukan penghindaran gluten yang ketat seperti memiliki penyakit celiac, maka Anda harus benar-benar menghilangkan gluten dari makanan.

Sebab mengonsumsi gluten dalam jumlah sedikit pun dapat memicu gejala serius pada penderita celiac, termasuk sakit perut dan kembung.

Tapi penyakit celiac bukan satu-satunya kondisi yang perlu melakukan diet bebas gluten. Beberapa praktisi merekomendasikan agar orang dengan kondisi autoimun lainnya, seperti penyakit radang usus, tiroiditis Hashimoto, psoriasis , lupus, dan rheumatoid arthritis untuk menghindari gluten.

Berita Terkait

Berita Terkini