Info

Peneliti: Varian Delta Bisa Menular Sejak 2 Hari Sebelum Munculnya Gejala

Varian Delta bisa menular ke orang lain sejak 2 hari sebelum munculnya gejala.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona, covid-19, varian Delta. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19, varian Delta. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Himedik.com - Varian Delta salah satu varian virus corona Covid-19 paling berbahaya dan memprihatikan yang telah menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara.

Varian Delta (B.1.617.2) adalah varian virus corona sangat menular dan menyebar lebih cepat yang menjadi dominan di India, Inggris dan Amerika Serikat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilansir dari Times of India, replikasi virus corona Covid-19 ini merupakan proses alami. Tapi, suatu virus corona Covid-19 dengan satu atau lebih mutasi disebut varian.

Virus corona Covid-19 sendiri pun sudah bermutasi menjadi banyak strain, termasuk varian Delta (B.1.617.2) yang dianggap sebagai varian paling dominan sekarang ini.

Berlawanan dengan virus aslinya, mutasi bisa memiliki perbedaan dalam pengurutan genom yang memungkinkan virus melampaui atau menempel pada sel-sel sehat lebih mendalam.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19, varian Delta (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19, varian Delta (Unsplash/CDC)

Varian Delta pertama kali diidentifikasi di India, yang dianggap sebagai salinan antara mutasi E484Q dan L452R sehingga lebih menular dari strain aslinya.

Orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 asli biasanya mengembangkan gejala antara 5 dan 6 hari setelah terpapar. Mereka butuh waktu untuk menularkan virusnya ke orang lain.

Tapi, orang yang terinfeksi varian Delta akan mengalami gejala lebih cepat daripada sebelumnya. Banyak penelitian mengklaim varian Delta jauh lebih menular daripada strain aslinya.

Menurut penelitian, viral load yang lebih tinggi pada varian Delta inilah yang menyebabkan penyebaran virus lebih cepat. Viral load adalah jumlah partikel virus dalam darah orang yang terinfeksi. Viral load ini menentukan tingkat keparahan penyakit dan risiko penularan virus tersebut.

Studi menunjukkan bahwa varian Delta mereplikasi dan mengalikan pada tingkat yang jauh lebih cepat daripada strain aslinya. Varian ini juga bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi parah, mengalami berbagai gejala, dan menyebabkan komplikasi serius.

Karena varian Delta menular lebih mudah dan menyebar lebih cepat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutnya sebagai 'Varian Perhatian' (VoC).

Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi varian Delta lebih mungkin menunjukkan hasil tes positif 2 hari sebelum Munculnya gejala.

Menurut penelitian dalam jurnal Nature, varian Delta dapat menularkan virus selama hampir 2 hari sebelum gejala muncul. Perubahan garis waktu inilah yang bisa menjadi alasan utama varian Delta sebagai penyebab lonjakan kasus virus corona di dunia.

Berita Terkait

Berita Terkini