Info

Studi: Merasa Lebih Muda dari Usia Sebenarnya Bisa Lindungi dari Stres

Perlu diketahui, stres dapat berperan dalam kesehatan mental seseorang dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi orang tua. (pixabay)
Ilustrasi orang tua. (pixabay)

Himedik.com - Banyak orang merasa lebih tua dari usia mereka sebenarnya. Namun, banyak juga yang merasa dirinya punya jiwa lebih muda dari usia asli mereka.

Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Psychology and Aging menemukan bahwa merasa lebih muda dari usia Anda sebenarnya dapat melindungi terhadap efek berbahaya dari stres.

Dilansir dari Very Well Health, para peneliti dari Pusat Gerontologi Jerman menganalisis data tiga tahun dari 5.000 lebih peserta dari German Aging Survey.

Survei tersebut menanyakan kepada pesertanya, yang berusia 40 tahun ke atas, pertanyaan yang masuk ke dalam tiga kategori. Pertama soal usia fungsional, yakni apakah subjek memiliki keterbatasan dalam menyelesaikan 10 aktivitas sehari-hari, termasuk mandi.

Kedua, usia subjektif, berapa usia yang dirasakan subjek survei dibandingkan usia kronologis mereka. Ketiga, stres yang dirasakan, yakni jika subjek memiliki masalah dalam hidup mereka yang membuat mereka kewalahan.

Ilustrasi pasangan bercinta di usia 50 tahun  (Shutterstock)
Ilustrasi dewasa tua. (Shutterstock)

Peneliti kemudian menemukan bahwa mereka yang merasa lebih muda dapat bertindak sebagai penghalang pelindung terhadap stres, yang dapat berkontribusi pada masalah kesehatan terkait stres.

"Khususnya, temuan kami bahwa usia subjektif yang lebih muda memiliki peran penyangga stres juga menyiratkan bahwa usia subjektif yang lebih tua merupakan faktor kerentanan yang memperburuk risiko kesehatan fisik dan mental yang buruk dari situasi stres," tulis para peneliti.

Namun di luar usia subjektif, ada faktor psikologis lain yang berpotensi berperan dalam mengatasi masalah kesehatan terkait stres, termasuk mempertahankan pandangan hidup yang positif.

"Ini bukan hanya tentang perasaan yang lebih muda, tapi ada juga sesuatu tentang memiliki sikap yang lebih optimis dan menjadi lebih penuh kesadaran hadir di saat Anda berada dalam," kata Scott Kaiser, direktur kesehatan kognitif geriatri untuk Institut Ilmu Saraf Pasifik di Pusat Kesehatan Providence Saint John.

Perlu diketahui, stres dapat berperan dalam kesehatan mental seseorang dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Stres kronis menempatkan orang pada risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung.

Selain merasa lebih muda dari usia sebenarnya, ada banyak cara untuk mengelola stres sekaligus menghambat penuaan. Antara lain terlibat dalam olahraga, meditasi, yoga, dan bahkan membangun pikiran yang lebih positif pada hidup.

Berita Terkait

Berita Terkini