Info

Tingkat Perlindungan Vaksin Covid-19 Pada 8 Kondisi Kesehatan Ini Rendah

Studi menemukan beberapa kondisi kesehatan memiliki tingkat perlindungan yang rendah dari vaksin Covid-19.

Shevinna Putti Anggraeni

Vaksin Covid-19, vaksinasi, jarum suntik. (Pixabay)
Vaksin Covid-19, vaksinasi, jarum suntik. (Pixabay)

Himedik.com - Studi baru menemukan vaksin Covid-19 kurang melindungi kelompok orang yang rentan secara klinis, daripada mereka yang sehat.

Orang yang menderita kanker darah, penyakit hati, dan radang sendi cenderung tidak terlindungi dari vaksin Covid-19.

Studi yang dipimpin oleh University of Glasgow dan dikoordinasikan oleh Unit Uji Coba Klinis UK Penelitian Kanker Universitas Brimingham, sedang mengevaluasi tingkat kekebalan yang diberikan vaksin Covid-19 pada pasien dengan kekebalan lemah.

Studi ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia mengenai vaksinasi setelah infeksi virus corona Covid-19 pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan.

Studi ini juga menggunakan berbagai tes kekebalan yang dilakukan terhadap sampel darah yang diambil sebelum dan/atau setelah vaksin Covid-19 pada sekitar 600 orang di Inggris.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (pixabay)
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (pixabay)

Data awal menunjukkan bahwa 40 persen orang dalam kelompok pasien yang diteliti memiliki respons imun serologis rendah setelah dua kali suntik vaksin Covid-19.

Data awal menunjukkan bahwa sekitar 11 persen pasien immunocompromised gagal menghasilkan antibodi dalam 4 minggu setelah dua kali suntik vaksin Covid-19. Kondisi yang serupa juga ditemukan di beberapa sub-kelompok pasien tertentu, khususnya pada pasien dengan pasien dengan ANCA-Associated Vaskulitis yang telah menerima pengobatan Rituximab.

Lalu, 1 dari 10 orang dengan sistem kekebalan lemah juga tidak menghasilkan antibodi sama sekali. Sedangkan, 40 persen lainnya memiliki antibodi dalam jumlah lebih sedikit daripada orang yang tidak memiliki masalah kesehatan apapun.

Studi ini juga menemukan bahwa jumlah pasien dengan tingkat antibodi yang lebih rendah per kelompok penyakit dibandingkan dengan baseline untuk penerima yang sehat, antara lain:

  1. Pasien Antineutrofil Cytoplasmic Antibody (ANCA)-Associated Vasculitis (AAV) yang dirawat dengan Rituximab = 90 persen
  2. Pasien radang sendi = 54 persen
  3. Pasien hemodialisis = 21 persen
  4. Pasien hemodialisis dengan terapi imunosupresif = 42 persen
  5. Pasien penyakit hati = 51 persen
  6. Pasien kanker = 17 persen
  7. Pasien hematologis atau kanker darah = 39 persen
  8. Pasien dengan transplantasi sel induk hemopoietik = 33 persen

Meski begitu, Direktur Unit Percobaan Klinis UK Penelitian Kanker Universitas Birmingham, Profesor Pam Kearns menyarankan orang dengan kondisi rentan ini tetap suntik vaksin Covid-19. Sebab, risiko mereka untuk terinfeksi parah hingga meninggal dunia akibat virus corona Covid-19 jauh lebih besar.

"Meskipun kita tahun vaksin Covid-19 lebih efektif pada orang yang sehat. Tapi, masih ada pertanyaan seberapa besar tingkat perlindungan vaksin Covid-19 pada mereka yang sakit kronis," kata Profesor Kearns, dikutip dari Express.

Data semantara ini bisa membantu proses pengambilan keputusan oleh pihak berwenang mengenai cara melakukan vaksinasi terhadap orang yang rentan terinfeksi parah akibat virus corona Covid-19 secara klinis.

Berita Terkait

Berita Terkini