Info

Peneliti: Usia Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi Setelah Vaksin Covid-19

Para peneliti menemukan faktor yang meningkatkan risiko infeksi virus corona setelah vaksin Covid-19.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Vaksin Covid-19 telah terbukti membantu menurunkan risiko rawat inap dan kematian akibat virus corona Covid-19. Meskipun banyak orang yang sudah vaksinasi lengkap tetap terinfeksi virus corona Covid-19.

Penelitian terus mencari tahu faktor-faktor risiko yang membuat Anda berisiko tertular virus corona Covid-19 setelah vaksin Covid-19 lengkap. Dalam hal ini, usia adalah faktor yang meningkatkan risiko virus corona setelah vaksinasi meskipun bukan satu-satunya.

Penelitian yang dilakukan oleh aplikasi Zoe Covid-19 studi, yang telah melacak pergerakan virus corona Covid-19 selama pandemi telah menemukan orang yang memiliki masalah kesehatan mendasar berisiko dua kali lipat tertular virus corona Covid-19 setelah vaksinasi.

Temuan ini menunjukkan bahwa tindakan untuk membantu kelompok yang berisiko terinfeksi virus corona Covid-19 setelah vaksinasi sangat diperlukan.

Tim peneliti King's College London di balik aplikasi Zoe Covid-19 Study menyarankan strategi suntikan penguat vaksin Covid-19 sebagai tindakan Pengendalian infeksi yang bisa merespons kekebalan lebih tinggi.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 [Pixabay/PhotoLizM]
Ilustrasi Vaksin Covid-19 [Pixabay/PhotoLizM]

Para peneliti pun telah menganalisis data dari aplikasi Zoe Covid-19, termasuk mencatat gejala virus corona, tes Covid-19 dan status vaksinasi orang pada aplikasi tersebut antara 8 Desember 2020 hingga 4 Juli 2021.

Tim peneliti menilai berbagai faktor, termasuk usia, kelemahan hingga kondisi kesehatan untuk membandingkannya dengan orang yang terinfeksi virus corona setelah vaksinasi.

Hasil analisis mereka menemukan orang yang berisiko tertular virus corona Covid-19 setelah vaksinasi, antara lain:

  1. 73 persen lebih kecil risikonya dirawat di rumah sakit
  2. 31 persen lebih kecil risikonya mengalami gejala Covid-19 akut

Tim peneliti pun menemukan bahwa gejala virus corona pada orang yang sudah vaksinasi juga mirip dengan orang dewasa yang tidak vaksinasi. Misalnya, anosmia, batuk, demam, sakit kepala, dan kelelahan.

Namun, semua gejala ini lebih ringan dan lebih jarang dilaporkan oleh orang yang vaksinasi. Tapi, tak semua orang yang sudah vaksinasi dan terinfeksi virus corona mengalami beberapa gejala pada minggu pertama.

Selain anosmia, bersin juga satu-satunya gejala yang lebih sering terjadi pada orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 dan sudah vaksinasi. Jadi, sekarang ini masih ada risiko tertular virus corona Covid-19 meskipun sudah vaksinasi ganda.

"Temuan ini tetap kabar baik, karena menunjukkan bahwa vaksin tidak hanya mencegah kematian tetapi juga bisa membantu mencegah beberapa gejala virus corona yang bisa bertahan lebih lama," kata Sajid Javid, Sekretaris Kesehatan dan Perawatan Sosial dikutip dari Express.

Dr Claire Steves dari King's College London mengatakan vaksin Covid-19 lengkap bisa mengurangi risiko terkena virus corona Covid-19 secara signifikan. Tapi, orang dewasa yang lebih tua dan orang yang tinggal di wilayah kekurangan memiliki risiko yang lebih tinggi.

Selain itu, Profesor Tim Spector, peneliti utama Zoe Covid -19 Study, menambahkan vaksinasi bisa mengurangi risiko orang terkena Long Covid-19 dalam dua cara, yakni, mengurangi risiko gejala apapun pada 8 hingga 10 kali lipat dan mengurangi risiko infeksi virus corona menjadi Long Covid-19 hingga separuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini