Info

Peneliti Sebut Vaksin Covid-19 Lengkap Bisa Cegah Long Covid-19

Peneliti mengatakan suntik vaksin Covid-19 lengkap bisa mencegah long Covid-19.

Shevinna Putti Anggraeni

Vaksin Covid-19, vaksinasi, jarum suntik. (Pixabay)
Vaksin Covid-19, vaksinasi, jarum suntik. (Pixabay)

Himedik.com - Penelitian oleh King's College London menemukan suntik vaksin Covid-19 lengkap bisa mengurangi risiko tertular virus dan mencegah terjadinya Long Covid-19.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian kecil orang yang suntikan vaksin Covid-19 lengkap masih memiliki kemungkinan mengembangkan gejala virus corona Covid-19 selama lebih dari 4 minggu atau Long Covid-19.

Tapi, risiko orang yang sudah vaksinasi mengalami Long Covid-19 akan berkurang 50 persen, terutama bila dibandingkan dengan orang yang tidak suntik vaksin Covid-19.

Sejauh ini, 78,9 persen anak di atas usia 16 tahun di Inggris mendapatkan dua kali suntikan vaksin Covid-19. Banyak orang yang terkena virus corona Covid-19 sembuh dalam waktu 4 minggu, tetapi gejalanya berlanjut selama seminggu-mingu hingga berbulan-bulan.

Para peneliti, yang diterbitkan di The Lancet Infectious Diseases, mengatakan bahwa suntik vaksin Covid-19 tetap memberikan perlindungan pada orang-orang, dengan cara mencegah penyakit serius. Tapi, dampak vaksin Covid-19 pada pengembangan penyakit serius jangka panjang masih kurang pasti.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (Unsplash.com/@3dparadise).
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Unsplash.com/@3dparadise).

Mereka menganalisis data yang dikumpulkan dari aplikasi UK Zoe Covid Study untuk melacak gejala virus corona Covid-19, vaksin Covid-19 dan tes yang dilaporkan sendiri.

Penelitian itu berlangsung antara Desember 2020 hingga Juli 2021. Para peneliti juga melacak kesehatan lebih dari 1,2 juta orang dewasa yang sudah satu kali suntik vaksin Covid-19 dan 971.504 yang sudah suntik vaksin Covid-19 lengkap.

Mereka menemukan hanya 0,2 persen orang suntik vaksin Covid-19 dua kali terinfeksi virus corona Covid-19 setelah vaksinasi. Lalu, lebih dari 5 persen peserta mengalami Long Covid-19 yang berlangsung 28 hari atau lebih.

Para peneliti menemukan beberapa orang lebih berisiko terkena infeksi terobosan (terinfeksi virus corona setelah vaksinasi) daripada orang lain, termasuk orang dewasa yang lemah, lanjut usia, orang-orang yang tinggal di daerah miskin.

Peneliti utama Dr Claire Steves mengatakan orang yang berisiko tinggi perlu diprioritaskan untuk mendapatkan suntikan penguat vaksin Covid-19.

"Kabar baiknya, penelitian kami telah menemukan bahwa vaksin Covid-19 lengkap bisa mengurangi risiko penularan dan mengembangkan Long Covid-19," kata Dr Claire dikutip dari BBC.

 

Berita Terkait

Berita Terkini