Himedik.com - Di tengah lonjakan kasus virus corona Covid-19, Kerala, India mereka juga menghadapi wabah virus Nipah.
Seorang anak laki-laki usia 12 tahun di Kerala telah meninggal dunia karena virus Nipah. Sedangkan, 11 orang yang kontak dengan morban virus Nipah itu telah menunjukkan gejala.
Baca Juga
Kulit Mengelupas di Area Vagina, Waspada Tanda Berbagai Kondisi Berikut
Atasi Nyeri Punggung dengan Nikmat, Yuk Konsumsi Buah Ceri
Deretan Tanda Awal Demensia, Salah Satunya Suka Lupa Nama Orang
Cocok untuk Diet, Makan 4 Asupan Berikut Tak Bikin Gemuk Walaupun Banyak
Awas, Konsumsi 4 Asupan Berikut saat Perut Kosong Bisa Picu Masalah
Prediksi WHO: Pengidap Demensia di Dunia Bisa Bertambah hingga 139 Juta
Virus Nipah pertama kali ditemukan di Malaysia tahun 1990. Di India, virus Nipah pertama kali terdeteksi di Siliguri, Banggala Barat tahun 2001 ketika 45 orang meninggal dunia.
Kerala mulai melaporkan kasus virus Nipah pertama kalinya pada 2018 lalu. Virus ini cukup mengkhawatirkan, karena tingkat risiko kematian akibat virus Nipah 40-80 persen dan masa inkubasinya selama 2 Minggu.
Virus Nipah bisa digambarkan sebagai virus zoonosis, yang ditularkan melalui hewan ke manusia dan bisa menular melalui makanan yang terkontaminasi serta kontak langsung dengan pasien. Penyebab virus Nipah sendiri adalah kelelawar buah.
Orang yang terinfeksi virus Nipah bisa menderita penyakit pernapasan akut dan ensefalitis fatal. Virus Nipah pun berbeda dengan virus corona Covid-19, meskipun memiliki sedikit kemiripan.
Sebab dilansir dari Times of India, virus Nipah bukan infeksi udara dan ditularkan dari kelelawar maupun babi. Infeksi virus Nipah ini tidak hanya berakibat fatal pada manusia, tetapi juga hewan.
Gejala Virus Nipah
Orang yang terinfeksi virus Nipah bisa menunjukkan gejala yang mirip dengan infeksi virus corona Covid-19, antara lain:
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Pusing
- Mengantuk
- Nyeri otot
- Kelelahan
- Pembengkakan otak (ensefalitis)
Virus Nipah ini juga bisa menyebabkan sakit kepala, leher kaku, kebingungan mental, kejang dan kepekaan terhadap cahaya. Bahkan, seseorang mungkin juga tidak sadarkan diri hingga meninggal dunia akibat virus Nipah.
Pengobatan Virus Nipah
Saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk virus Nipah. Jika seseorang menemukan gejalanya, ia harus segera konsultasi dengan dokter. Dokter biasanya akan mendiagnosis menggunakan RT-PCR, cairan serebrospinal, urine dan tes darah.
Lalu, dokter biasanya menyarankan obat-obatan untuk mengatasi ensefalitis dan gejala lainnya. Tapi, dokter tidak menyarankan pasien mengatasi sendiri infeksi virus ini karena bisa memperburuk kondisinya.