Info

Pemanis Buatan di Minuman Ringan Bisa Bikin Kamu Tambah Lapar, lho!

Pemanis buatan dalam minuman ringan bisa 'mengelabui' otak.

Rosiana Chozanah

Ilulstrasi minuman ringan. (pixabay)
Ilulstrasi minuman ringan. (pixabay)

Himedik.com - Minuman ringan atau soft drink sebenarnya mengandung pemanis buatan yang dapat meningkatkan keinginan makan. Membuat yang mengonsumsinya makan lebih banyak.

Ilmuwan percaya bahwa pemanis buatan dapat mengelabui otak agar merasa lapar, sehingga orang-orang akan mengonsumsi lebih banyak kalori.

Peneliti dari University of Southern California mencoba mencari kebenaran tersebut menguji dampak sucralose atau sukralosa kepada 74 relawan.

Sukralosa merupakan pemanis buatan yang tingkat manisnya 600 kali lebih manis daripada gula pasir biasa.

Dalam studi baru, peserta dibagi menjadi pria dan wanita dalam jumlah yang sama, Mereka digolongkan menjadi dua kelompok, yakni berat badan sehat, kelebihan berat badan atau obesitas, lapor Daily Mail.

Minuman ringan (Shutterstock)

Peneliti meminta mereka meminum 300ml cairan berbeda pada tiga waktu terpisah. Cairan tersebut terdiri atas air biasa, minuman yang dimaniskan dengan gula standar, dan minuman mengandung pemanis buatan.

Kemudian peneliti mengukur tiga reaksi nafsu makan di antara peserta selama dua jam setelah minum cairan tersebut.

Setelah melakukan berbagai pencitraan otak, peneliti melihat orang gemuk dan wanita mengalami peningkatan nafsu makan setelah minum cairan dengan pemanis buatan dibandingkan setelah minum cairan dengan gula asli.

Selain itu, peneliti menemukan hormon pengatur nafsu makan menurun pada semua relawan yang mengonsumsi pemanis buatan.

Selain itu, wanita juga menjadi lebih banyak makan setelah minum cairan dengan pemanis buatan daripada pria.

Penulis utama Dr Kathleen Page mengungkap bahwa studinya menunjukkan bahwa mengganti gula asli dengan pemanis buatan sebenarnya bisa membuat beberapa orang makan lebih banyak.

"Dengan mempelajari kelompok yang berbeda, kami dapat menunjukkan bahwa wanita dan orang dengan obesitas mungkin lebih sensitif terhadap pemanis buatan," kata Dr Page.

Ia melanjutkan, "Untuk kelompok ini, minum minuman dengan pemanis buatan dapat mengelabui otak agar merasa lapar sehingga membuat mereka mengonsumsi kalori lebih banyak."

Berita Terkait

Berita Terkini