Info

Mungkinkah Virus Corona Covid-19 Picu Kehilangan Indra Perasa Permanen?

Virus corona Covid-19 bisa menyebabkan kehilangan indra perasa dan penciuman yang bertahan lama.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona Covid-19, kehilangan indra perasa dan penciuman (Pixabay)
Ilustrasi virus corona Covid-19, kehilangan indra perasa dan penciuman (Pixabay)

Himedik.com - Gejala umum virus corona Covid-19 termasuk kehilangan indra perasa dan penciuman, yang membuat beberapa pasien mengalaminya selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi.

Bahkan, beberapa orang pun melaporkan kehilangan indra perasa dan penciuman selama sekitar 1 tahun setelah pertama kali terinfeksi virus corona Covid-19.

Kini, bukti anekdot menunjukkan bahwa beberapa pasien yang paling awal terinfeksi virus corona Covid-19 masih berjuang menghadapi kehilangan indra perasa dan penciuman.

Studi menunjukkan bahwa setengah dari orang yang terinfeksi virus corona kehilangan kemampuannya untuk merasakan sesuatu sementara waktu. Meskipun, sebanyak 67 persen orang dengan virus corona Covid-19 mungkin hanya mengalami infeksi ringan dan sedang.

Nataly Komova, pakar kesehatan dan kebugaran Giejo mengungkapkan penyebab hilangnya indra perasa dan penciuman yang bertahan lama akibat virus corona Covid-19.

Ilustrasi virus corona Covid-19, indera perasa dan penciuman (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona Covid-19, indera perasa dan penciuman (Pixabay/mohamed_hassan)

"Efeknya cenderung berlanjut, bahkan setelah pemulihan gejala virus corona Covid-19. Tapi, hilangnya indra perasa akibat virus corona ini hanya bersifat sementara," kata Nataly Komova dikutip dari Express.

Banyak penyintas virus corona Covid-19 melaporkan bahwa mereka yang mencium bau aneh dan merasakan sesuatu yang tidak enak pada makanan. Kondisi ini juga biasa dikenal sebagai parosmia.

Nataly Komova mengungkapkan bahwa efek samping dari infeksi virus corona Covid-19 ini hanya bersifat sementara dan akan pulih seiring waktu, terlepas dari efek ini mengganggu aktivitas harian dan tidak.

"Kondisi ini merupakan gangguan sementara yang mempengaruhi indra penciuman dan perasa. Sebaliknya, parosmia menunjukkan pemulihan indera perasa dan penciuman," kata Nataly Komova.

Namun, kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum Anda sepenuhnya pulih dari indra perasa dan penciuman.

Gejala aneh lain dari virus corona Covid-19 juga dilaporkan. Bukti anekdotal menunjukkan bahwa virus corona tidak hanya mengubah kemampuan tubuh dalam merasakan dan mencium sesuatu, tetapi juga mengubah persepsi kita.

"Beberapa penyintas virus corona mengaku merasakan sesuatu yang aneh. Beberapa lainnya cenderung mencium bau yang tidak biasa atau menyerupai sampah busuk karena virus corona," jelas Nataly.

Kondisi ini dikenal sebagai phantosmia. Para ahli medis mengatakan bahwa phantosmia dan parosmia adalah kondisi umum pada pasien virus corona Covid-19.

Dokter menjelaskan bahwa belum ada obat untuk menyembuhkan hilangnya indra perasa dan penciuman. Tetapi, para ilmuwan di University of East Anglia sedang menguji coba penggunaan vitamin A tetes hidung untuk membantu penderita dengan phantosmia dan parosmia.

Para ahli menduga bahwa vitamin A tersebut bia memperbaiki jaringan di hidung yang rusak akibat virus corona Covid-19.

Berita Terkait

Berita Terkini