Info

Perusahaan Obat di China Ingin Membuat Obat Covid-19 Molnupiravir

Pil molnupiravir diproduksi oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat Merck and Ridgeback Biotherapeutics.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi obat-obatan - (Pixabay/PublicDomainPictures)
Ilustrasi obat-obatan - (Pixabay/PublicDomainPictures)

Himedik.com - Sejumlah perusahaan China telah menyatakan minatnya dalam memproduksi obat Covid-19 yang diteliti dan dikembangkan oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat Merck and Ridgeback Biotherapeutics, yakni pil molnupiravir.

Medicines Patent Pool (MPP), yang didukung PBB, baru-baru ini mencapai kesepakatan dengan Merck untuk memberikan sublisensi bagi perusahaan farmasi lain yang mau memproduksi versi obat generik, untuk pasokan 105 negara berpenghasilan menengah dan rendah.

Selain China, direktur eksekutif MPP Charles Gore mengatakan sudah banyak perusahaan yang menunjukkan minat untuk memproduksi obat antivirus ini, seperti India dan Pakistan.

Obat ini, yang masih menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan As (FDA), telah mendapat perhatian besar setelah uji coba awal menunjukkan bahwa obat dapat mempercepat pemulihan dan mencegah kematian pada pasien Covid-19.

Ilustrasi obat. [Pinterest]
Ilustrasi obat. [Pinterest]

Pil molnupiravir ini disebut sebagai obat oral pertama untuk Covid-19, lapor South China Morning Post.

Tujuan diberikannya sublisensi pembuatan obat adalah agar produksi pil dapat menjangkau akses global. Proses aplikasi subliesensi akan dibuka selama periode dua minggu.

Dalam memilih produsen untuk pil Merck, MPP akan mengevaluasi stabilitas keuangan, jangkauan, pengalaman dan kontrol kualitas perusahaan.

Organisasi kesehatan masyarakat berharap dengan adanya sublisensi ini dapat meningkatkan pasokan obat dan membantu menurunkan harganya di negara berkembang.

"Kami akan sangat berhati-hati untuk memilih basis manufaktur yang tersebar secara geografis untuk ini.. di Asia, di Afrika, dan Amerika Latin untuk memastikan bahwa perusahaan lokal yang melakukannya," ujar Gore.

Berita Terkait

Berita Terkini