Himedik.com - Formulasi dan tingkat kemanjuran suntikan booster vaksin Pfizer tidak jauh berbeda dengan dua dosis awal. Suntikan booster ini juga bisa menimbulkan sejumlah efek samping.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), efek samping suntikan booster vaksin Pfizer termasuk muntah, diare, dan demam. Ada pula 3 efek samping yang paling sering terjadi dalam suntikan booster, termasuk nyeri di tempat suntikan, kelelahan dan sakit kepala.
Baca Juga
Kebiasaan Makan Sederhana untuk Membuat Perut Rata, Coba Sekarang!
Virus Corona Covid-19 Berisiko Tinggi Menjadi Endemik, Apa Artinya?
Susu Formula Adalah Alternatif ASI yang Menyehatkan, tapi Ada Tantangannya!
Tanda Diabetes Mungkin Terlihat di Area Kelamin, Perhatikan Mulai Sekarang
Suntikan Booster Vaksin Pfizer Bisa Picu Efek Arthralgia, Apa Itu?
CDC Rekomendasikan Vaksin Pfizer untuk Anak Usia 5-11 Tahun
Faktanya, laporan yang dikirim ke FDA pada 17 September 2021 menunjukkan bahwa 83 persen penderita suntikan booster vaksin Covid-19 mengaku merasakan sakit di area suntikan.
Sebanyak 63,7 persen orang mengaku mengalami kelelahan dan 48,4 orang mengalami sakit kepala sebagai efek samping suntikan booster vaksin Pfizer.
Tapi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) efek samping yang lebih buruk setelah suntikan booster vaksin Pfizer. Salah satu efek samping yang tidak diinginkan ini berupa limfadenopati.
Limfadenopati terjadi di area lengan dan leher, yang biasanya muncul dalam 2 hingga 4 hari serelah seseorang mendapatkan suntikan booster vaksin Pfizer.
Limfadenopati ini juga dikenal sebagai pembengkakan kelenjar getah bening, yang biasanya berlangsung selama kurang lebih 10 hari. Selain limfadenopati, ada pula orang yang mengalami Bell's palsy atau kelumpuhan pada wajah sementara.
Sedangkan dilansir dari laman Express, efek samping suntikan booster vaksin Pfizer yang dianggap serius dan membutuhkan penanganan medis segera, termasuk:
- Infark miokard akut
- Serebrovaskular
- Radang usus buntu
Meskipun suntikan booster ini bisa menimbulkan sejumlah efek samping, manfaatnya dalam melindungi tubuh tetap tak diragukan. Khususnya, pada ornag yang berusia 50 tahun ke atas dan orang dengan riwayat kesehatan serius, sehingga rentan terinfeksi virus corona Covid-19.