Himedik.com - Para ilmuwan menemukan varian virus corona Covid-19 dengan mutasi yang cukup banyak di 3 negara berbeda. Varian baru virus corona ini pun dikhawatirkan kebal dari vaksin Covid-19, meskipun jumlah kasusnya masih sangat kecil.
Varian virus corona Covid-19 yang dikenal sebagai B.1.1.529, yakni cabang dari varian virus corona lama yang disebut B.1.1. Varian virus corona ini memiliki 32 mutasi spike yang ditemukan di Afrika Selatan, Botswana dan Hong Kong.
Baca Juga
Jangan Malas Lakukan Pekerjaan Rumah Tangga, Bisa Tingkatkan Daya Ingat Lho
Makan Kimchi Ala Orang Korea Selatan, Rasakan 6 Manfaat Kesehatannya!
Ilmuwan Temukan Gejala Virus Corona Covid-19 yang Aneh Pada Pasien Kanker
Hindari Paparan Polusi Udara Parah, Apa Jenis Masker yang Paling Efektif?
Batuk Akibat Virus Corona Covid-19 vs Batuk Normal, Apa Perbedaannya?
Ibu Hamil dengan Virus Corona Covid-19 Berisiko Meninggal Saat Melahirkan
Sejauh ini, hanya 10 kasus varian virus corona Covid-19 tersebut yang telah ditemukan melalui sekuensing genomik. Tapi, para ilmuwan mengatakan mungkin ada lebih banyak kasus yang belum teridentifikasi.
Mutasi dari varian virus corona ini tergolong mengkhawatirkan, karena kemungkinan berpotensi menghindari atau menipu antibodi yang bisa melawan virus corona Covid-19.
Ahli virologi telah mengidentifikasi varian virus corona Covid-19 baru ini sepanjang waktu, tetapi biasanya tidak menyebar di luar segelintir kasus.
Jika varian virus corona Covid-19 ini memiliki kapasitas untuk menghindari vaksin Covid-19, para ahli berpendapat penularan varian virus corona ini tidak akan lebih tinggi daripada varian virus yang dominan dan lebih cepat mati.
Meskipun kasusnya sedikit dilansir dari I News, kasus varian virus corona Covid-19 baru ini di Hong Kong dan Afrika Selatan akan memicu kekhawatiran yang lebih banyak infeksi.
Pejabat dan ilmuwan di Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) sedang memantau dan menyelidiki varian virus corona Covid-19 tersebut.
Kasus varian virus corona Covid-19 ini di Hong Kong menimpa seorang pria usia 36 tahun yang melakukan perjalanan ke Afrika Selatan pada 23 Oktober dan kembali pada 11 November.
Awalnya, hasil tes pria itu negatiaf virus corona ketika datang kembali di Hong Kong. Kemudian, hasil tesnya menjadi positif virus corona ketika berada di hotel karantina.
Di Afrika Selatan, jumlah kasus covid yang dikonfirmasi telah meningkat dari 312 menjadi 860. Meskipun para ilmuwan percaya Terlalu dini untuk menyimpulkan hubungan dengan varian super virus corona Covid-19 baru.
Varian virus corona baru ini diidentifikasi beberapa hari lalu oleh Tom Peacock, seorang ahli virologi di Imperial College London. Karena varian virus corona ini memiliki 32 mutasi, sehingga jumlah mutasi lonjakannya tergolong sangat tinggi.
Mutasi lonjakan inilah yang bisa membuat varian virus corona ini beradaptasi dan melakukan hal-hal yang berbeda, seperti lebih mudah menular, lolos dari vaksin Covid-19 dan mematikan.
Karena protein lonjakan yang mengerikan itu, ahli menduga varian virus corona ini akan lebih buruk secara antigenik. Varian yang bermutasi menjadi antigenik lebih mampu menghindari antibodi yang terbentuk melalui kekebalan, baik dari vaksin atau infeksi sebelumnya.